Misi Global Gotong Royong Tetrapreneur (G2RT) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) banyak beririsan, sehingga dengan sinergi dan kolaborasi akan lebih cepat mewujudkan tujuan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Badan Pengurus Harian MES Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dalam acara Penjualan Mitra Global Gotong Royong Tetrapreneur di Gedung Kresna, Biro Tata Pemerintahan DIY pada Jumat (15/11/2024). Turut hadir dalam acara ini Kepala Bagian Rekayasa Sosial Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY, Danang Samsurizal, S.T.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 25 peserta ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara MES DIY dengan Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli Model G2RT, Rika Fatimah PL, S.T., M.Sc., Ph.D.
Lebih lanjut, Prof Edy mengemukakan bahwa G2RT merupakan suatu gerakan, sesuatu yang bergerak dari bawah dan banyak berperan untuk memberdayakan serta mengatasi kemiskinan.
"Dalam pelaksanaannya harus manajemen kultur dan local wisdom, jadi jangan menganggap bahwa lingkungan sekitar adalah empty space," kata Rektor Universitas Widya Mataram ini.
Persoalan selanjutnya adalah pengangguran dan utilisasi sumber daya. "Bagaimana sumber daya manusia dapat memanfaatkan inner resourcesnya dan bagaimana kita menstimulasi lingkungan untuk utilisasi sumber daya," tambah mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.
Berikutnya, Prof Edy mengungkapkan bahwa Indonesia menghadapi banyak persoalan yang sudah menjadi gerakan G2RT. "Pemberdayaan masyarakat adalah tugas kita semua, bagaimana kita berkolaborasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk pengentasan kemiskinan," pungkasnya.
Danang dalam sambutannya menyambut baik adanya acara ini. "Focus Group Discussion (FGD) harus terus dilaksanakan karena pemberdayaan masyarakat erat kaitannya dengan pemberdayaan ekonomi," tambahnya.
Rika dalam pemaparan materinya menunjukkan bahwa terdapat empat tetra dalam model G2RT. "Tetra pertama adalah rantai wirausaha, kedua pasar wirausaha, ketiga kualitas wirausaha, dan keempat merek wirausaha," katanya.
Menurut Rika, yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM ini, G2RT sudah bergerak di luar DIY, dan bekerja sama dengan beberapa Kementerian. "G2RT saatnya tidak saja bergerak di regional, tetapi juga nasional dan global," tutupnya.
Acara ini dilanjutkan dengan tanya jawab antara para peserta dan narasumber kemudian diakhiri dengan foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H