Karyawan yang berkomitmen tinggi terhadap perusahaan cenderung menunjukkan produktivitas yang lebih baik dan berkontribusi positif terhadap pencapaian tujuan organisasi. Namun, tingginya tingkat turnover intention dapat mengurangi komitmen karyawan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas dan kinerja organisasi. Hal ini disampaikan oleh Cahya Purnama Asri, S.E., M.M. yang merupakan dosen Program Studi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM) di Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu (25/5/2024).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sebuah penelitian terbaru telah dilakukan untuk menguji bagaimana kinerja dan kepemimpinan dalam sebuah organisasi mempengaruhi komitmen karyawan, dengan mempertimbangkan moderasi dari niat untuk berpindah kerja (turnover intention).
Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia dan meningkatkan loyalitas karyawan.
Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan di beberapa perusahaan di sektor industri tersebut menunjukkan bahwa kinerja yang baik secara signifikan meningkatkan komitmen karyawan. "Karyawan yang merasa bahwa mereka bekerja dengan baik dan diakui atas kontribusinya menunjukkan komitmen yang lebih tinggi terhadap perusahaan," tambah mahasiswa Doktoral Universitas Sebelas Maret (UNS) ini.
Gaya kepemimpinan yang efektif dan inspiratif juga memiliki pengaruh positif terhadap komitmen karyawan. Pemimpin yang mampu memberikan dukungan, visi yang jelas, dan motivasi cenderung memiliki tim yang lebih berkomitmen.
Cahya menambahkan bahwa niat untuk berpindah kerja (turnover intention) memoderasi hubungan antara kinerja dan komitmen karyawan. "Karyawan dengan kinerja tinggi tetapi memiliki turnover intention yang tinggi menunjukkan komitmen yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berniat untuk pindah kerja," tegasnya.
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya memperhatikan tidak hanya kinerja dan gaya kepemimpinan, tetapi juga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi niat karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan. Beberapa rekomendasi yang diberikan adalah:
Lebih jelas, Cahya menunjukkan bahwa penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman bagaimana berbagai faktor dalam organisasi berinteraksi untuk mempengaruhi komitmen karyawan. "Dengan mengelola kinerja, kepemimpinan, dan turnover intention secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan, serta mencapai kesuksesan jangka panjang," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H