Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Transformasi Ekonomi dan Teknologi: Dampak pada Pasar Kerja dan Masa Depan Pekerjaan

1 Desember 2023   10:35 Diperbarui: 1 Desember 2023   10:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan pesat di bidang ekonomi dan teknologi membawa perubahan signifikan terhadap pola kerja dan struktur pasar tenaga kerja global. Sektor pertanian maju, pertambangan, dan konstruksi sedang memangkas tenaga kerja mereka, manufaktur telah mengalami "penggerusan", dan sektor jasa semakin padat modal. Transformasi ekonomi dan teknologi yang cepat memengaruhi investasi perusahaan dan dapat memengaruhi permintaan tenaga kerja dan relativitas upah.

Terdapat tujuh faktor pendorong yang saling terhubung yang mendorong substitusi modal/tenaga kerja atau perpindahan tenaga kerja, adalah sebagai berikut:

  1. Otomatisasi dan Robotika: Penggunaan mesin dan robot yang semakin canggih di berbagai sektor, seperti manufaktur, logistik, dan perawatan kesehatan, telah menggantikan peran pekerja manusia dalam tugas-tugas yang rutin dan berulang.

  2. Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML): Perkembangan AI dan ML memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang lebih kompleks dan kognitif, seperti pengambilan keputusan, analisis data, dan layanan pelanggan, yang sebelumnya dianggap sebagai domain eksklusif pekerja manusia.

  3. Perdagangan Internasional dan Globalisasi: Peningkatan perdagangan internasional dan globalisasi telah mendorong perusahaan untuk mencari tenaga kerja yang lebih murah di negara-negara dengan upah yang lebih rendah, yang menyebabkan perpindahan tenaga kerja dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang.

  4. Pergeseran Struktur Ekonomi: Pergeseran dari ekonomi berbasis industri ke ekonomi berbasis jasa telah menyebabkan penurunan permintaan tenaga kerja di sektor manufaktur dan peningkatan permintaan tenaga kerja di sektor jasa yang semakin padat modal.

  5. Perubahan Demografi dan Struktur Populasi: Penuaan populasi dan penurunan tingkat kelahiran di banyak negara maju telah menyebabkan penurunan jumlah pekerja yang tersedia, mendorong perusahaan untuk mencari cara untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang ada.

  6. Kebijakan Publik dan Regulasi: Kebijakan publik dan regulasi yang memengaruhi biaya tenaga kerja, seperti upah minimum, tunjangan sosial, dan peraturan ketenagakerjaan, dapat memengaruhi keputusan perusahaan untuk menginvestasikan modal dalam teknologi yang menghemat tenaga kerja.

  7. Budaya Kerja dan Penerimaan Teknologi: Budaya kerja dan sikap pekerja terhadap teknologi dapat memengaruhi kecepatan adopsi teknologi yang menghemat tenaga kerja dan tingkat perpindahan tenaga kerja.

Tiga Skenario Respons yang Berfase Waktu Terkait dengan Tingkat Dampak Teknologi

  1. Skenario Dampak Rendah: Dampak teknologi pada pasar tenaga kerja relatif rendah, dengan otomatisasi dan AI/ML terbatas pada tugas-tugas rutin dan berulang. Perpindahan tenaga kerja terjadi secara bertahap dan terkendali.

  2. Skenario Dampak Moderat: Dampak teknologi pada pasar tenaga kerja signifikan, dengan otomatisasi dan AI/ML menggantikan peran pekerja manusia dalam berbagai tugas, termasuk tugas-tugas yang lebih kompleks dan kognitif. Perpindahan tenaga kerja terjadi lebih cepat dan lebih luas.

  3. Skenario Dampak Tinggi: Dampak teknologi pada pasar tenaga kerja revolusioner, dengan otomatisasi dan AI/ML menggantikan sebagian besar pekerjaan manusia di berbagai sektor. Pasar tenaga kerja mengalami pergeseran dramatis, dengan permintaan akan jenis pekerjaan baru dan keterampilan baru meningkat pesat.

Di negara-negara maju, teknologi diperkirakan akan menyebabkan perpindahan tenaga kerja yang lebih besar dari sektor manufaktur dan jasa tradisional ke sektor yang membutuhkan keterampilan teknologi yang lebih tinggi, seperti penelitian dan pengembangan, desain, dan pemasaran. Di negara-negara berkembang, otomatisasi dan AI/ML dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor manufaktur dan jasa, tetapi dapat juga meningkatkan ketimpangan pendapatan dan kesenjangan sosial.

Transformasi ekonomi dan teknologi yang sedang berlangsung memiliki dampak yang signifikan dan kompleks pada pasar tenaga kerja global. Perusahaan perlu beradaptasi dengan perubahan ini dengan berinvestasi dalam teknologi baru, melatih kembali tenaga kerja mereka, dan mengembangkan model bisnis baru. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang mendukung transisi yang adil dan inklusif menuju era baru pekerjaan. Individu perlu meningkatkan keterampilan mereka dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam pasar kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun