Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Keuangan pada UMKM: Permasalahan dan Alternatif Solusi

29 Juli 2023   13:29 Diperbarui: 29 Juli 2023   13:30 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian, mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan menumbuhkan kewirausahaan. Namun, usaha-usaha ini sering kali bergulat dengan kesulitan keuangan, sebuah masalah yang mengancam keberadaan mereka. Dalam narasi ini, kami akan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi UMKM, alasan di balik kesulitan keuangan mereka, dan solusi potensial untuk meringankan kesulitan mereka.

UMKM menghadapi banyak tantangan setiap harinya. Salah satu masalah yang paling mendesak adalah terbatasnya akses ke kredit dan modal. Karena ukurannya yang kecil dan kurangnya agunan yang substansial, lembaga keuangan tradisional sering menganggap UMKM sebagai peminjam berisiko tinggi, sehingga sulit bagi mereka untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang wajar. Akibatnya, UMKM menghadapi kesulitan dalam mengembangkan bisnis mereka atau berinvestasi dalam teknologi baru.

Selain itu, UMKM sering mengalami masalah arus kas. Pembayaran yang terlambat dari pelanggan dan siklus kredit yang berkepanjangan mengganggu keseimbangan antara piutang dan utang, yang menyebabkan kekurangan uang tunai. Siklus pembayaran yang tertunda ini menciptakan efek riak, yang memengaruhi kemampuan UMKM untuk membayar pemasok, karyawan, dan memenuhi biaya operasional lainnya.

Beberapa faktor berkontribusi terhadap kesulitan keuangan yang dihadapi oleh UMKM. Kemerosotan ekonomi dan fluktuasi permintaan berdampak pada perusahaan-perusahaan ini secara tidak proporsional. Tidak seperti perusahaan besar, UMKM tidak memiliki sumber daya dan fleksibilitas untuk menghadapi badai seperti itu, membuat mereka rentan terhadap guncangan ekonomi.

Manajemen keuangan yang tidak efisien adalah faktor penting lainnya. Banyak UMKM tidak memiliki praktik akuntansi, penganggaran, dan perencanaan keuangan yang baik, yang mengakibatkan keputusan keuangan yang sembarangan. Tanpa pemahaman yang jelas tentang kesehatan keuangan mereka, perusahaan-perusahaan ini mungkin merasa tidak siap untuk membuat pilihan strategis.

Selain itu, kekuatan pasar eksternal dan hambatan peraturan dapat memperparah kondisi keuangan UMKM. Proses birokrasi yang rumit dan memakan waktu menghambat pertumbuhan mereka, sementara persaingan yang meningkat dari perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan multinasional dapat menekan pangsa pasar mereka.

Untuk mengatasi kesulitan keuangan pada UMKM, diperlukan pendekatan dari berbagai sisi. Pemerintah dan lembaga keuangan harus berkolaborasi untuk menyediakan akses kredit yang lebih mudah dan pinjaman yang terjangkau yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan-perusahaan ini. Skema keuangan khusus, subsidi, dan jaminan dapat diperkenalkan untuk memberikan insentif bagi UMKM.

Pendidikan keuangan dan peningkatan kapasitas sangat penting bagi pemilik dan manajer UMKM. Program pelatihan yang berfokus pada literasi keuangan, penganggaran, dan akuntansi dapat memberdayakan mereka untuk membuat keputusan yang tepat dan mengelola keuangan secara efektif.

Merangkul digitalisasi dan teknologi juga terbukti bermanfaat. Sistem pembayaran digital dan faktur online dapat membantu meningkatkan manajemen arus kas dan mengurangi dampak keterlambatan pembayaran. Selain itu, pasar berbasis teknologi dapat membuka jalan baru bagi UMKM untuk menjangkau basis pelanggan yang lebih luas.

Kolaborasi dan jaringan di antara UMKM dapat mendorong pertumbuhan dan ketahanan. Usaha patungan, kemitraan, dan berbagi sumber daya dapat menghasilkan skala ekonomi dan kekuatan tawar-menawar kolektif, sehingga memungkinkan perusahaan-perusahaan ini menghadapi tantangan dengan lebih efektif.

Nasib UMKM yang menghadapi kesulitan keuangan adalah masalah penting bagi perekonomian manapun. Karena perusahaan-perusahaan ini memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, maka mengatasi kesulitan keuangan mereka menjadi tanggung jawab bersama. Dengan menerapkan solusi yang tepat sasaran, memberdayakan UMKM dengan literasi keuangan, dan membina lingkungan yang mendukung, kita dapat meningkatkan ketahanan mereka dan memastikan ekosistem yang berkembang bagi kontributor penting bagi kesejahteraan ekonomi kita. Hanya melalui upaya kolektif, kita dapat membangun masa depan yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi UMKM dan masyarakat yang mereka layani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun