Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pariwisata Luxury dan Pariwisata Berkelanjutan

11 Juni 2023   18:50 Diperbarui: 11 Juni 2023   19:06 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pariwisata luxury sering dikritik karena cenderung memanfaatkan sumber daya secara boros untuk melayani sejumlah wisatawan yang mencari pengalaman mewah. Hotel-hotel mewah, resor pantai eksklusif, dan transportasi pribadi sering kali membutuhkan penggunaan energi dan bahan bakar yang besar, serta menghasilkan limbah yang signifikan. Kritik ini mengemuka karena pengelolaan yang tidak bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti kerusakan ekosistem, peningkatan emisi gas rumah kaca, dan penurunan kualitas air dan udara di daerah tujuan pariwisata.

Namun, ada kebutuhan yang mendesak untuk memasukkan keberlanjutan dalam pariwisata luxury. Ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi semua pihak yang terlibat. Keberlanjutan dalam pariwisata luxury melibatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan dan desain bangunan yang hemat energi. Selain itu, penerapan praktik pengelolaan limbah yang efektif, seperti daur ulang dan pengurangan limbah plastik, juga menjadi perhatian utama. Dengan mengadopsi praktik-praktik ini, pariwisata luxury dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan alam sekitar, serta membantu menjaga daya tarik dan keindahan tujuan wisata.

Selain memberikan manfaat bagi lingkungan, keberlanjutan dalam pariwisata luxury juga penting untuk memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Dalam banyak kasus, pariwisata luxury telah menciptakan kesenjangan ekonomi di antara masyarakat lokal, dengan sebagian besar keuntungan mengalir ke perusahaan asing atau investor luar. Dengan mengintegrasikan masyarakat lokal dalam industri pariwisata, misalnya melalui program pelatihan kerja dan pengembangan keterampilan, mereka dapat lebih banyak terlibat dan mendapatkan manfaat ekonomi yang adil. Selain itu, melibatkan masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan dan konservasi sumber daya alam akan memastikan keberlanjutan jangka panjang dari pariwisata luxury itu sendiri.

Secara keseluruhan, menggabungkan keberlanjutan dalam pariwisata luxury adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara kepuasan wisatawan luxury dan pelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan mengadopsi praktik ramah lingkungan, mengurangi limbah, dan memberdayakan masyarakat lokal, pariwisata luxury dapat berfungsi sebagai agen positif dalam mempromosikan tujuan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh. Semua pihak yang terlibat, baik wisatawan luxury, perusahaan, dan pemerintah, perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan ini dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi industri pariwisata luxury

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun