Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi banyak negara di seluruh dunia. Di dalam industri pariwisata, makanan dan minuman memiliki peran yang sangat penting. Penelitian menunjukkan bahwa wisatawan menghabiskan sekitar seperempat dari anggaran perjalanan mereka untuk pengeluaran makanan. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk memahami pentingnya pariwisata kuliner dan potensi ekonomi yang terkait dengan pengalaman makanan bagi para wisatawan.
Namun, ada beberapa negara yang dianggap kurang siap sebagai tujuan perjalanan kuliner. Meskipun memiliki potensi besar, infrastruktur, promosi, dan penawaran kuliner yang terbatas dapat menghambat pertumbuhan pariwisata kuliner di negara-negara tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan persiapan negara-negara ini agar menjadi tujuan perjalanan kuliner yang menarik bagi wisatawan mancanegara.
Dalam rangka mempersiapkan negara-negara sebagai destinasi wisata kuliner, diperlukan taksonomi segmentasi yang mempertimbangkan preferensi kuliner wisatawan mancanegara. Dengan memahami preferensi makanan dari berbagai segmen wisatawan, negara-negara dapat mengembangkan strategi yang sesuai untuk menarik wisatawan dengan menawarkan pengalaman makanan yang sesuai dengan keinginan dan harapan mereka. Taksonomi segmentasi kuliner ini dapat menjadi pedoman yang berharga dalam pengembangan pariwisata kuliner di negara-negara yang memiliki potensi pertumbuhan terbesar.
Dengan memahami pentingnya pariwisata kuliner dan mengadopsi taksonomi segmentasi berdasarkan preferensi kuliner wisatawan mancanegara, negara-negara dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik sebagai destinasi wisata kuliner yang menarik. Melalui peningkatan infrastruktur, promosi yang efektif, dan pengembangan penawaran kuliner yang kaya, negara-negara tersebut dapat memaksimalkan potensi pariwisata kuliner mereka dan meningkatkan kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata secara keseluruhan.
