Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis dan Respon Pemasok

7 Mei 2023   21:12 Diperbarui: 7 Mei 2023   21:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis besar seperti krisis keuangan global 2007--08 atau krisis COVID-19 memiliki dampak yang signifikan terhadap pemasok. Dalam kedua situasi tersebut, tingkat kesulitan keuangan pemasok cenderung meningkat. Pasokan yang terhenti, permintaan yang menurun, dan keterbatasan likuiditas menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pemasok. Hal ini mengarah pada peningkatan tekanan dan risiko kegagalan keuangan bagi mereka.

Dalam menghadapi situasi ini, perusahaan pembeli memiliki peran yang sangat penting. Semakin kuat ketergantungan perusahaan pembeli pada pemasok yang mengalami kesulitan, semakin penting bagi mereka untuk menunjukkan respons yang kooperatif. Ketika perusahaan pembeli bersikap kooperatif, mereka dapat memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan kepada pemasok. Ini dapat mencakup pembayaran yang tepat waktu, penyesuaian jangka waktu pembayaran, atau bahkan bantuan finansial langsung. Respons yang kooperatif ini membantu menjaga hubungan jangka panjang antara perusahaan pembeli dan pemasok.

Selain manfaat hubungan jangka panjang, respons yang kooperatif dari perusahaan pembeli juga memiliki dampak positif langsung terhadap kinerja keuangan pemasok. Dalam situasi krisis, bantuan dan dukungan yang diberikan oleh perusahaan pembeli dapat membantu pemasok dalam memenuhi kewajiban keuangan mereka, mengurangi risiko kegagalan, dan mempercepat pemulihan mereka. Kinerja keuangan yang lebih baik bagi pemasok juga berarti kelangsungan operasional yang lebih baik dan berpotensi meminimalkan dampak negatif pada rantai pasok secara keseluruhan.

Wawasan dari pengalaman krisis keuangan global 2007--2008 dapat menjadi pembelajaran berharga dalam menghadapi krisis seperti COVID-19. Selama krisis keuangan sebelumnya, banyak pemasok menghadapi kesulitan keuangan yang serupa dengan yang dialami saat ini. Pelajaran yang dipetik dari masa lalu, seperti pentingnya respons yang kooperatif dari perusahaan pembeli, dapat diterapkan dalam situasi krisis saat ini. Dengan memperhatikan pengalaman sebelumnya, perusahaan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan keuangan pemasok dan meminimalkan dampak negatif dari krisis yang sedang berlangsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun