Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontrol Sosial, Teknis, dan Sistem Kontrol Manajemen

12 April 2023   11:36 Diperbarui: 12 April 2023   11:41 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontrol sosial dan teknis adalah dua bentuk utama dalam sistem kontrol manajemen (MCS). Kontrol sosial berfokus pada mempengaruhi perilaku bawahan melalui pembentukan pola pikir mereka sehingga mereka menginternalisasi nilai dan keyakinan organisasi. Kontrol teknis, di sisi lain, berusaha untuk secara langsung mempengaruhi perilaku karyawan dengan menggunakan rencana, pengaturan, dan sistem yang berfokus pada perilaku dan/atau hasil yang terukur.

Kontrol sosial memainkan peran penting dalam menciptakan budaya organisasi yang kuat dan memengaruhi perilaku karyawan jangka panjang. Dalam bentuk kontrol sosial, manajer berusaha untuk mempengaruhi perilaku karyawan dengan membangun sikap dan nilai-nilai yang diinginkan dalam organisasi. Bentuk kontrol ini juga dapat digunakan untuk mempromosikan inovasi dan kreativitas dalam organisasi, karena memungkinkan karyawan untuk berpikir secara independen dan mengejar ide-ide baru yang sesuai dengan nilai-nilai organisasi.

Kontrol teknis, di sisi lain, lebih fokus pada mengelola perilaku dan hasil yang terukur dalam organisasi. Jenis MCS ini melibatkan penggunaan aturan, rutinitas, sistem pengukuran kinerja, anggaran, dan sistem insentif karyawan untuk mempengaruhi perilaku karyawan. Dalam bentuk kontrol teknis, manajer lebih memperhatikan hasil dan kinerja karyawan. Dalam hal ini, penggunaan anggaran dan sistem pengukuran kinerja dapat membantu manajer dalam menentukan target kinerja dan mengukur kemajuan karyawan dalam mencapainya.

Kedua bentuk kontrol ini tidak eksklusif satu sama lain, dan organisasi dapat menggunakan keduanya untuk mencapai tujuan mereka. Namun, untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, organisasi harus memperhatikan kekuatan dan kelemahan masing-masing bentuk kontrol dan memilih bentuk kontrol yang sesuai dengan masalah yang ingin diatasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun