Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perilaku Konsumen dan Lingkungan Pemasaran

8 April 2023   12:05 Diperbarui: 8 April 2023   12:03 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Secara lebih rinci, teknologi telah membawa banyak perubahan pada perilaku konsumen, terutama dalam cara mereka berbelanja. Sebelum adopsi teknologi genggam yang semakin luas, konsumen harus pergi ke toko fisik untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan. Namun, dengan kemajuan teknologi dan inovasi, belanja online menjadi lebih mudah dan nyaman. Konsumen sekarang dapat memesan produk mereka dari mana saja dan kapan saja melalui ponsel atau komputer mereka, dan produk akan diantarkan ke tempat mereka. Selain itu, pemasaran digital dan media sosial juga telah mengubah cara konsumen membeli produk dan membuat keputusan. Konsumen sekarang lebih banyak mencari informasi tentang produk dan merek di media sosial, dan mereka mengandalkan ulasan produk dan rekomendasi dari pengguna lain untuk membuat keputusan pembelian. 

Terkait dengan pengalaman berbelanja konsumen, meningkatnya jumlah saluran belanja juga memengaruhi perilaku konsumen. Konsumen sekarang memiliki lebih banyak pilihan dalam hal cara mereka berbelanja dan memperoleh produk. Selain itu, saluran belanja seluler, seperti aplikasi belanja dan layanan berbasis lokasi, telah memperluas pengalaman konsumen. Sebagai contoh, konsumen sekarang dapat memeriksa persediaan dan harga produk secara real-time, dan mereka dapat memperoleh rekomendasi produk yang disesuaikan dengan preferensi mereka. Selain itu, teknologi dompet seluler juga telah memengaruhi cara konsumen membayar untuk produk. Konsumen sekarang dapat membayar secara instan dan aman melalui telepon genggam mereka tanpa harus membawa uang tunai atau kartu kredit, yang semakin memudahkan pengalaman belanja konsumen. 

Saat ini, penggunaan teknologi untuk mengumpulkan data konsumen dan menargetkan iklan secara pribadi telah menjadi praktik yang umum di industri periklanan digital. Namun, tren ini juga telah memicu kekhawatiran privasi dari konsumen yang merasa bahwa pengumpulan data pribadi mereka yang terus-menerus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ini. Kekhawatiran atas privasi ini semakin diperparah oleh kurangnya kontrol privasi yang dimiliki oleh konsumen atas data pribadi mereka, sehingga mengurangi kepercayaan mereka pada perusahaan-perusahaan yang mengumpulkan dan menggunakan data pribadi mereka. 

Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran privasi, kegunaan yang dirasakan juga menjadi faktor penting dalam niat perilaku konsumen terkait dengan masalah privasi. Konsumen cenderung lebih cenderung untuk berbagi data pribadi mereka jika mereka merasa bahwa kegunaan yang dirasakan dari produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut sepadan dengan pengorbanan privasi mereka. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan periklanan digital harus dapat membuktikan bahwa pengumpulan data pribadi konsumen yang mereka lakukan benar-benar menghasilkan manfaat yang sepadan dengan pengorbanan privasi yang dibuat oleh konsumen.

Namun, bukan hanya faktor internal seperti kontrol privasi dan kegunaan yang dirasakan saja yang memengaruhi niat perilaku konsumen terkait dengan masalah privasi. Faktor eksternal seperti inovasi konsumen juga dapat memengaruhi keputusan konsumen untuk berbagi data pribadi mereka. Konsumen yang terus-menerus terpapar dengan inovasi teknologi baru dapat menjadi lebih cenderung untuk berbagi data pribadi mereka, karena mereka mungkin berpikir bahwa data pribadi mereka digunakan untuk tujuan yang lebih baik dalam menciptakan inovasi baru.

Untuk mengatasi kekhawatiran privasi yang semakin meningkat dari konsumen, perusahaan periklanan digital harus dapat menunjukkan bahwa mereka menghargai privasi dan kekhawatiran konsumen terkait privasi mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memberikan kontrol yang lebih besar kepada konsumen atas data pribadi mereka. Perusahaan harus memastikan bahwa konsumen memiliki opsi untuk memilih untuk tidak membagikan data pribadi mereka atau untuk menghapus data pribadi mereka dari basis data perusahaan.

Selain itu, perusahaan periklanan digital juga harus meningkatkan transparansi mereka terkait dengan pengumpulan data pribadi konsumen dan cara penggunaan data tersebut. Perusahaan harus dapat menjelaskan dengan jelas tujuan pengumpulan data pribadi konsumen dan cara data tersebut digunakan. Ini akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen dan mengurangi kekhawatiran privasi mereka.

Tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan periklanan digital juga harus menyesuaikan strategi periklanan mereka dengan kekhawatiran privasi konsumen dan membangun hubungan pelanggan jangka panjang dengan memprioritaskan privasi konsumen. Perusahaan harus menghindari pengumpulan data yang tidak perlu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun