Mohon tunggu...
Bhayu Parhendrojati
Bhayu Parhendrojati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selalu tenggelam dalam teknologi, manusia, alam, duniawi, macet, hayalan tinggi dan lalai namun selalu mengharap Ihdinashshirothol Mustaqiim..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan dan Agama

21 Juli 2015   03:49 Diperbarui: 21 Juli 2015   03:51 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana dengan Ruh, apakah hubungannya dengan jasad? Ruh seperti listrik dalam sebuah device, jika ruh di cabut, maka jasad tiada lagi berguna. Selain berfungsi sebagai listri, ruh juga berfungsi sebagai koneksifitas antara jasad kita dan Tuhan. Seperti 'wifi', ruh terus berkomunikasi dengan Tuhan sang penciptanya. Pun ruh berfungsi sebagai replikasi dan alat penyimpanan maha besar bagi seluruh yang kita perbuat dan lakukan selama jasad kita hidup. Hal ini banyak di bahas oleh Imam Qurtubi dalam bukunya Ensiklopedi Alam Kubur dan Akhirat. Monggo di iqro ya.

Masih bingung dengan penjelasan di atas? Jujur, saya sendiri agak kesulitan menerangkan hal ini, karena bahasan ini sangat luas dan diperlukan analogi yang banyak agar perspektif saya tentang Tuhan dan Agama dapat dicerna dan diterima dengan baik. Lalu bagaimana selanjutnya? Saya berharap semua pembaca yang membaca artikel ini punya kecerdasan di atas rata-rata, sehingga dapat mencerna dengan mudah dan lalu mengembangkannya disesuaikan dengan konteks dan skenario masing masing.

Dan jika benar-benar tertarik mengenai Tuhan dan Agama, banyak manusia-manusia baik yang dapat menerangkan hal ini dengan baik, monggo di baca buku-buku para Ulama, Kyai dan juga sastrawan dan atau budayawan yang telah saya sebutkan di atas. Selain buku, penjelasan mereka dapat juga ditemukan di 'Youtube'. 

Mari kita tarik kesimpulan, jadi apa itu Tuhan dan Agama?
Tidak dapat kita pungkiri bahwa Tuhan dan Agama adalah hasil dari imajinasi kita sendiri dari proses panjang sejak Nabi Adam hingga Rasulullah. Pengertian Tuhan dan juga Agama sangat dipengaruhi oleh sudut pandang dari setiap manusia itu sendiri. Jika individunya punya perangkat otak yang baik (akal dan daya pikirnya baik), maka perspektif tentang Tuhan dan Agama akan juga menjelma menjadi sosok yang (barangkali) sesuai atau minimal 'mendekati' dengan sifat-sifatNYA yang memang telah tertulis dengan baik pada teks-teks pada kitab-kitab suciNYA. Namun sebaliknya, jika individu mempunyai perangkat otak yang sebaliknya (akal dan daya pikirnya buruk), maka gambaran Tuhan di otaknya akan pula mengikuti otaknya yang buruk tersebut.

Jadi, monggo 'mencari' Tuhan, baik Tuhan di dalam dirimu, Tuhan di diri orang lain atau Tuhan di segala yang tampak di muka bumi dan alam semesta. Cari dengan akal mu (operating system), cari dengan segala daya pikirmu (perangkat lunak aplikasi), dan jika sudah menemukan para Kyai saya mengatakan, "sesungguhnya dirimu akan diliputi dengan segala cahaya dan keindahanNYA yang tiada taranya, dan bahkan tiada dapat terlukiskan dan tuliskan dalam pena sekalipun". Dan pencarian itu, biasa kita bungkus yang memang kita kenal, "Agama". Karena sesungguhnya pun Tuhan tidak membutuhkan agama, agama adalah alat/ tools untuk kita manusia yang 'kebetulan' melalui skenarioNYa diturunkan ke bumi ini untuk memudahkan kita memahami dan mengerti tentang apa, bagaimana dan siapa itu Tuhan. Selama mencari Tuhan..

Dan tulisan ini saya akhiri dengan sabda Rasulullah yang saya kutip dari bukunya Buya Hamka tentang Tassawuf Modern, "Tiada kebahagian manusia dicapai dengan akalnya, dan tiada sempurna akal manusia jika belum mencapai 3 (tiga) hal, yaitu, pertama, mengerti hakikat dari Tuhannya. Kedua, hanya ta'at dan taqwa kepada Tuhan, dan yang ketiga, qona'ah terhadap segala ketentuan-ketentuanNYA".

*Wallahu'alam, monggo..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun