"Boleh saja menipu warga Solo asal itu Petruk",
"Tidak mengapa 'menipu' orang Jakarta asal itu Petruk",
"Tidak apa-apa ingkar janji tentang kabinet ramping asal itu Petruk",
"Biarlah dia memasukkan teman-temannya sebagai menteri asal itu Petruk",
"Atau biarkan saja dia menaruh temannya sebagai kepala 'Jaksa Agung' asal itu Petruk",
"Monggolah dia menaikkan BBM sesuai harga pasar dunia asal itu Petruk",
"Dan boleh-boleh saja dia menggunakan uang negera demi 'pencitraan'nya berjalan" asal itu Petruk",
"Serta, sah-sah sajalah dia menaruh temannya yang 'cacat hukum' sebagai calon pemimpin Polri asal itu Petruk",
"Jadi, bolehlah pemimpin kita saat ini salah, ngawur dan berbuat dungu sebebas-bebasnya asal manusia itu bernama Petruk".
Namun, tetaplah saya dan anda semua berdoa ning 'Gusti Pangeran' dengan khusyuk dan terus-menerus agar Petruk eling atas eksistensi jati-dirinya di dunia ini sehingga 'kawula alit' nan 'papa' di Nuswantara ini dapat segera ayem-tentrem lan iso kecukupan sandang, pangan, papan dan kesehatan juga pendidikan yang layak. Amiin..
"Selamat bekerja Ratu Petruk, do'a kami akan selalu menyertaimu.."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H