1. Birokrasi dan Regulasi : India dikenal dengan birokrasi yang kompleks dan regulasi yang berbelit-belit. Proses perizinan yang rumit dan lambat sering kali menjadi penghalang bagi investor asing.
2. Infrastruktur yang Kurang Memadai : Meskipun telah ada upaya untuk meningkatkan infrastruktur, India masih menghadapi masalah infrastruktur yang kurang memadai. Keterbatasan infrastruktur ini mengurangi daya tarik India sebagai tujuan investasi asing.
3. Masalah Tanah dan Kepemilikan : Proses akuisisi tanah di India sering kali rumit dan memakan waktu, yang menghambat proyek investasi asing. Selain itu, ketidakpastian hukum terkait kepemilikan tanah juga menjadi tantangan bagi investor asing.
4. Ketidakstabilan Politik : Ketidakstabilan politik dan perubahan kebijakan yang sering terjadi juga dapat mengurangi minat investor asing. Investor cenderung menghindari negara yang memiliki risiko
 politik tinggi.
Kesimpulan
Investasi asing langsung memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional. FDI dapat meningkatkan modal, menciptakan lapangan kerja, mentransfer teknologi, dan mengembangkan sektor ekspor. Namun, untuk memaksimalkan manfaat FDI dan meminimalkan dampak negatifnya, pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan yang tepat, termasuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, meningkatkan infrastruktur, dan memperkuat regulasi lingkungan dan sosial.
Studi kasus dari China menunjukkan bahwa dengan reformasi ekonomi yang tepat, pembangunan infrastruktur yang baik, dan kebijakan insentif yang menarik, negara dapat berhasil menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, tantangan yang dihadapi India menunjukkan bahwa birokrasi yang kompleks, infrastruktur yang kurang memadai, dan ketidakstabilan politik dapat menghambat masuknya investasi asing.
Dengan strategi yang tepat, negara-negara berkembang dapat memanfaatkan FDI untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H