Pertama, saya menyarankan agar apabila ada acara serupa diadakan oleh NU di kemudian hari, formatnya dibuat FGD atau Focus Group Discussion. Dengan demikian, setiap peserta yang hadir bergiliran diberikan kesempatan berbicara secara proporsional.
Kedua, karena seharusnya MP 2 NU ini forum ilmiah, sebaiknya panitia menyiapkan semacam proceedings. Atau minimal dibuatkan semacam kertas kerja yang dibagikan kepada seluruh peserta. Tak lupa saya menyoroti kurangnya data yang disajikan oleh pemapar materi. Dan format kelas dengan metode ceramah sebenarnya kurang tepat untuk niat tukar pikiran atau diskusi, apalagi menyerap aspirasi.
Ketiga, saya meminta NU sebagai organisasi massa yang sudah sangat besar agar merangkul organisasi dan komunitas yang lebih kecil seperti NuN. Karena di bawah sana, banyak organisasi dan komunitas lintas agama dan lintas keilmuan yang punya visi dan misi serupa dengan NU. Termasuk juga agar Lakpesdam NU yang memiliki banyak pakar bisa mengajak banyak pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi.
Panitia menyebutkan, MP 2 NU ini disebutkan merupakan langkah awal. Diniatkan, acara semacam akan diadakan setiap tahun. Terutama sekali dalam masa khidmat kepengurusan PB NU pimpinan K.H. Yahya Cholil Staquf.
Dan meski "diledek" oleh Ketum PBNU sebagai "kurang pemikiran", pada akhirnya muktamar pemikiran ini mampu menelurkan hasil yang "cukup berpikir". Setidaknya para peserta dan panitia acara ini sudah membuktikan "mampu berpikir". Sehingga tidak seperti seloroh Rocky Gerung yang pernah menyatakan bahwa ijazah itu cuma bukti pernah sekolah, bukan bukti pernah berpikir.
Catatan:
Saya sendiri hadir penuh di tiga hari MP 2 NU tersebut. Namun, agar akurat, untuk kutipan saya mengambil dari situs berita resmi milik ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut: NU Online yang beralamat di https://nu.or.id. Sementara foto selain yang saya ambil sendiri, ada yang merupakan tangkapan layar dari kanal resmi Nahdlatul Ulama di Youtube.com, yaitu TVNU. Seluruh kredit dicantumkan di bagian bawah setelah tulisan ini.
Â
Sumber Rujukan Kutipan:
1) https://nu.or.id/nasional/pidato-lengkap-gus-yahya-di-muktamar-pemikiran-nu-vKu5w