Pengunjung akan kesulitan mencari keterangan selain dari brosur yang seadanya. Papan petunjuk di tiap kandang buaya hanya menampilkan jenis buaya seperti buaya Sumatra atau Irian tanpa nama latin dan keterangan lain. Paling-paling hanya ada usianya saja. Jangan harap ada pemandu atau guide, bahkan petugas di loket saja tidak banyak tahu saat saya bertanya.
[caption id="attachment_142017" align="alignleft" width="300" caption="Atraksi pawang ular, menunjukkan pawang dibelit sanca/phyton"][/caption]
Atraksi yang ditampilkan di Taman Joko Tingkir juga "jadul". Berupa tiga jenis atraksi: pawang ular, debus dan pawang buaya. Walau begitu, terkait dengan "theme park"-nya, atraksi tersebut masih lumayan bisa dinikmati. Hanya saja, sebaiknya tidak membawa anak karena adegan kekerasan seperti manusia ditusuk pisau dapat menimbulkan trauma. Pada saat saya menonton saja, ada anak perempuan berusia sekitar 7 tahun yang menangis menjerit-jerit melihat atraksi tersebut.
Walau begitu, saya merasa atraksi pawang ular cukup berguna karena memberikan sedikit tips bagaimana menghadapi binatang ini. Misalnya saat menghadapi ular sanca/phyton yang besar dan gemar membelit tubuh korban, kita harus mempersedikit nafas dan berusaha melepaskan belitan dari ekornya sembari memegang kepalanya. Untuk itu dibutuhkan orang lain untuk membantu. Sedangkan untuk atraksi buaya terlihat agak mistik karena sebelum acara pawangnya membakar dupa dulu dan seringkali mengucap mantra sambil mengigit jimat di kalungnya.
Bicara soal kelestarian lingkungan, terasa jauh panggang dari api bila berkunjung ke sini. Program pemerintah seperti tak bergaung, negara seolah tak hadir. Reshuffle kabinet yang baru saja dilakukan SBY jelas tidak memikirkan upaya warga seperti pemilik TBIJ ini. Jangankan pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten Bekasi saja tampaknya kurang menaruh perhatian. Meski jauh, saya berdo'a semoga ada kesempatan kembali bagi saya untuk membawa "oleh-oleh" bagi buaya dan monyet yang kelaparan itu.
amprokan blogger hidupkan suksesmu, amprokan blogger 2011, blogger bekasi, indosat mobile
Baca juga tulisan yang berjudul "Peran Amprokan Blogger Menghidupkan Suksesmu dalam Membudayakan Kecerdasan Ekologis" (klik tautan). Beri komentar ya.... :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H