Mohon tunggu...
Bhayu MH
Bhayu MH Mohon Tunggu... Wiraswasta - WIrausaha - Pelatih/Pengajar (Trainer) - Konsultan MSDM/ Media/Branding/Marketing - Penulis - Aktivis

Rakyat biasa pecinta Indonesia. \r\n\r\nUsahawan (Entrepreneur), LifeCoach, Trainer & Consultant. \r\n\r\nWebsite: http://bhayumahendra.com\r\n\r\nFanPage: http://facebook.com/BhayuMahendraH

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Keliling Masjid di Jakarta

29 Agustus 2011   16:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:22 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_132215" align="alignleft" width="357" caption="Suasana shalat Ashar di Masjid Agung Sunda Kelapa"][/caption]

Setiap Ramadhan, saya biasanya senang terutama karena satu hal: banyak teman dalam perjalanan "mencari Tuhan". Masjid-masjid besar dibuka 24 jam, sehingga kapan pun kita butuh oase dari kehidupan yang sesak, ada tempat untuk mencarinya.

Agar mendapatkan pengalaman yang  berbeda, saya sering berkeliling ke berbagai masjid.  Tentu di samping masjid di dekat tempat tinggal atau kantor yang menjadi suatu rutinitas belaka. Tujuannya selain mencari pergantian suasana, hal ini juga membuat saya toleran terhadap berbagai perbedaan yang ada. Terutama sekali masalah khilafiyah terhadap jumlah raka'at shalat tarawih dan witir.

Di malam pertama, biasanya saya akan shalat di Masjid Agung Sunda Kelapa yang terletak di kawasan jalan Diponegoro, tepat di depan kediaman dinas Wakil Presiden RI. Untuk tahun ini,  terjadi perubahan cara dan jumlah raka'at shalat. Bila tahun tahun-tahun sebelumnya 11 raka'at (8 tarawih + 3 witir) dengan tertib 2 raka'at tarawih dengan 4 x salam, tahun ini menjadi 23 raka'at dengan tertib tetap 2 raka'at tarawih hingga 10 kali salam. Hanya witirnya yang dilaksanakan dengan tertib 2+1 raka'at dengan 2 salam.

Kalau agak terlambat, biasanya saya akan mengejar shalat di Masjid Raya Al-Hakim di Menteng. Karena biasanya shalat tarawihnya mulai agak malam. Di sini, tarawih dan witir dilaksanakan dengan tertib 4-4-3 seperti formasi sepakbola. Artinya, 4 raka'at tarawih sekali salam dan 3 raka'at witir sekali salam. Jadi dalam shalat yang 11 raka'at terdapat 3 kali salam.

Di Istiqlal, Masjid Agung At-Tiin di Taman Mini Indonesia Indah dan di banyak masjid lain di kawasan kompleks perumahan urban, shalat dilaksanakan 11 raka'at dengan tertib shalat tarawih 1 x salam tiap 2 raka'at dan witir dilaksanakan sekaligus 3 raka'at tanpa duduk tahiyat awal. Jadi kalau dijabarkan, tertib shalatnya 2-2-2-2-3. Ada pula yang melaksanakan shalat witir dengan dua kali salam (2+1).

Sementara untuk masjid-masjid di perkampungan atau kawasan pemukiman warga non-kompleks perumahan urban, kebanyakan melaksanakan shalat dengan 23 raka'at. Tiap kali 2 raka'at tarawih ditutup dengan satu salam. Uniknya, karena banyak yang tidak mengadakan khotbah, seringkali shalat tarawih yang 23 raka'at justru lebih cepat selesai daripada yang 11 raka'at. Sehingga bagi jama'ah yang tidak terbiasa akan 'ngos-ngosan' karena cepatnya imam membaca surat dan melaksanakan gerakan shalat. Contoh dari masjid yang melaksanakan tertib shalat ini adalah Masjid Khairatul Islam di jalan Mahali Depok dan Masjid Ash-Sholikhin di jalan raya Condet.

Saya baru mendapati di Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia Depok yang mengadopsi dua metode shalat, yaitu 11 dan 23 raka'at. Caranya pun unik. Karena di 11 raka'at pertama shalat dilaksanakan dengan tertib tarawih sekali salam tiap 2 raka'at disusul witir langsung 3 raka'at tanpa duduk tahiyat awal. Setelah beristirahat sejenak dan jama'ah yang melaksanakan shalat 11 raka'at pulang, shalat didirikan kembali dengan imam yang berganti. Jadi, jama'ah yang hendak melaksanakan shalat 23 raka'at tidak ikut shalat witir yang pertama. Demikian pula dengan sang imam shalat. Ini karena ada hadits shahih yang menyatakan: "Tidak ada dua witir dalam satu malam". Tentu maksudnya untuk setiap orang tak boleh menegakkan dua kali shalat witir dalam semalam.

Itulah indahnya Islam. Itulah indahnya Indonesia yang ber-bhinneka. Kita bisa memilih mengikuti pola shalat yang mana saja yang memang sesuai dengan kapasitas kita. Karena insya ALLAH asal dilandasi keikhlasan, segala ibadah akan diterima oleh ALLAH SWT, Tuhan kita. Dan tentu saja agar jadwal shalat, buka dan imsak tidak tertinggal, kita bisa memanfaatkan fasilitas dari Telkomsel *123#. Telkomsel Ramadhanku.

#Telkomsel Ramadhanku.

#Ramadhanku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun