Senin (13/08/12) saya memenuhi undangan buka bersama Walikota Bekasi Dr. H. Rahmat Effendi yang akrab disapa Bang pepen di kediaman beliau di bilangan Pekayon Bekasi Selatan. Undangan ini sebetulnya umum dan diadakan pula santunan anak yatim serta para janda-janda tua, namun Alhamdulillah saya mendapatkan undangan langsung beserta para pengurus DKM Masjid Baitul Husna Harapan Indah karena beberapa hari sebelumnya pak walikota menyempatkan hadir untuk kegiatan buka bersama dan tarling (taraweh keliling) di masjid wilayah saya tersebut beserta pejabat struktural di lingkungan Pemkot Bekasi. Akan tetapi saya tidak berangkat bersama para pengurus DKM karena rencana para pengurus DKM berangkat terlalu sore khawatir macet, saya pun berangkat lebih awal dan sebelumnya janjian via SMS dengan kawan sekolah dulu yang sekarang aktif di BM Peterpen (Barisan Muda Pendukung Tetap Rahmat Effendi) Bekasi Selatan agar bisa berangkat bareng. Pukul 16.00 tepat saya pun tiba di rumah teman saya tersebut di bilangan Rawa Panjang. Setelah ngobrol-ngobrol seputar kabar, kegiatan dan keluarga kami pun bergegas menuju kediaman pak walikota.
Melintasi jalan Rawa Panjang yang sudah agak ramai semakin sore namun belum begitu padat setibanya di lokasi kami pun langsung memarkirkan motor di tempat yang sudah disediakan. Nampak para jama’ah sudah penuh dan terus menerus berdatangan dari wilayah sekitar Bekasi Selatan dan beberapa saya kenal juga ada yang dari Bekasi Utara, Timur, sampai Barat. Acara yang juga dihadiri oleh para alim ulama dan para tokoh masyarakat Kota Bekasi ini dilaksanakan di halaman kediaman pak walikota dari depan gerbang hingga ke dalam penuh sesak. Setelah bertemu beberapa tamu yang saya kenal saya pun langsung masuk ke dalam dan mendatangi tuan rumah yang sudah stand by menyambut para tamu. Kami pun langsung larut dalam kehangatan obrolan setelah berjabat tangan, dan yang menarik, biasanya saya selalu meminta konfirmasi nomor telepon beliau kalau tidak aktif dihubungi. Namun kali ini, setelah berjabat tangan dan menanyakan dengan siapa saya datang, beliau langsung yang meminta nomor saya untuk dicatat di handphone beliau sebelum saya tanya. Saya pun langsung dipersilahkan masuk dan membantu para tamu yang datang belakangan untuk mendapatkan tempat duduk. Sekitar pukul 17.00 pak walikota pun menaiki panggung untuk memberikan sambutannya. Dalam sambutannya seperti biasa beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para jama’ah, ucapan mohon maaf atas kurang nyamannya kalau ada yang tidak kebagian tempat kemudian dilanjutkan menyampaikan beberapa info tentang program-program pemerintah kota Bekasi serta planning ke depannya. Beliau berharap masyarakat bisa merasakan manfaatnya serta akan terus berusaha meningkatkan program-program yang belum maksimal, ucap walikota yang sudah mendaftarkan dirinya ke KPU untuk pencalonannya sebagai walikota pada pemilukada tahun ini dengan menggandeng H. Ahmad Syaikhu dari partai PKS ini. Salah satu point yang disampaikan dan sebelumnya juga disampaikan saat tarling di masjid wilayah kami adalah tentang kisruh PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun 2012/2013. Saat saya bertanya langsung kepada beliau pun alasan yang dikemukakan sama, bahwa minat masyarakat kota Bekasi yang ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri cukup tinggi, sedangkan pemerintah (dalam hal ini walikota) tidak ingin ada yang tidak bisa bersekolah, semua harus bisa mengenyam pendidikan sebagaimana salah satu point dalam visi Kota Bekasi yaitu “Cerdas”. Tidak apa-apa saya didemo, lebih baik saya melanggar ketentuan daripada menutup akses pendidikan bagi masyarakat. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para penyelenggara pendidikan swasta (pengurus yayasan) saya mengucapkan mohon maaf, karena memang minat masyarakat untuk sekolah negeri sangat tinggi, ucap pria yang menyukai makanan khas Bekasi sayur gabus pucung ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H