Lhokseumawe - Catur Prasetya News Satu hal yang menjadi tantangan petani pisang barangan adalah serangan penyakit dan Hama Binatang Liar, seperti Kera/Monyet Liar dan Babi Hutan. Petani harus bisa merawat tanamannya dengan baik dan tepat agar tumbuh dan panen menggembirakan. Bibit dari kultur jaringan dianggap lebih tahan. Benarkah?
Dibandingkan dengan bibit yang dihasilkan dari anakan, bibit pisang barangan dari kultur jaringan disebut lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Karena itu, Walikota LHOKSEUMAWE Suadi Yahya, melalui Wakil Walikota M. Yusuf mengembangkan Sumber Daya Alam, sebagaimana cita-cita walikota Lhokseumawe masyarakat kota Lhokseumawe Mandiri, Mapan dan Sejahtera.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPP) Muhammad Rizal, S. Sos M. Si. Serius untuk melaksanakan Perintah Walikota dan Wakil Wakil Walikota Lhokseumawe Dengan Misi Pemkot Lhokseumawe, yaitu Upaya Peningkatan SDM masyarakat Lhokseumawe guna meningkatkan Kemampuan Dan Kualitas Ekonomi Micro dimasa Pandemi Covid19.
 DKPP Pemko Lhokseumawe memantau Kelompok Usaha Tani yang produktif dan profesional. Tim Analisis DKPP LHOKSEUMAWE akhirnya menemukan Kelompok Usaha Tani Rayeuk Kareung warga masyarakat Gampong Ujong Pacu Kecamatan Muara satu kota Lhokseumawe, terpilih menjadi Pilot Projek PENGEMBANGAN USAHA TANI BUDIDAYA PISANG BARANGAN MERAH Bibit Pisang Jaringan Kultur, yang pastinya tidak mudah serta penuh tantangan dihadapi.
Sebelumnya kadis DKPP Lhokseumawe bersama Kabid Pertanian Pangan etua Kelompok Usaha Tani Rayeuk Kareung yang dipimpin Haji Hasbullah alias Haji Dollah melakukan Studi Banding ke Daerah Pemkab Bener Meriah, Dimana Disambut hangat Kepala Dinas Pertanian Pertanian Pangan Pemkab Benermeriah. yang saat memiliki Aset sebesar 4000 Ha terdiri dari beberapa titik lokasi Pengembangan Budidaya pisang barangan merah yang berhasil dilakukan Pemerintah Kabupaten Benermeriah.Â
Setelah lakukan Studi Banding, Ketua Kelompok Usaha Tani Rayeuk Kareung mengirim kandidat nya sebanyak 9 orang yang berprofesi Petani, guna mendalami serta mempelajari Keberhasilan Para Petani Masyarakat Benermeriah yang saat mandiri dan mapan ekonomi.Â
Pemerintah kota Lhokseumawe Dipenghujung Tahun 2021, merealisasikan Pilot Projek PENGEMBANGAN USAHA TANI BUDIDAYA PISANG BARANGAN MERAH DARI bibit Pisang Jaringan Kultur. yang diantaranya Memfasilitasi Bibit Pisang Barengan merah Jaringan Kultur sebanyak 190.090 Batang.
Haji Dolah mengatakan dengan Terfasilitasi Pilot Projek PENGEMBANGAN USAHA TANI BUDIDAYA PISANG BARANGAN MERAH DARI bibit Pisang Jaringan Kultur tersebut mampu menghasilkan PAD Pertahunnya maksimal Sebesar 1 miliyar Rupiah hasil Pilot projek berlokasi didesa / Gampong ujung Pacu Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. hampir mendekati target tahun ini sebanyak 20.000 batang.
Dikatakannya, bibit pisang barangan dari kultur jaringan memiliki kelebihan daripada bibit anakan, yakni lebih tahan terhadap hama dan penyakit dan produksi buahnya lebih banyak. Bibit pisang barangan dari kultur jaringan dari Kabupaten Asahan Sumatera UtaraÂ
"saat ini kami sedang melakukan penanaman dan juga membangun fasilitas Objek dari Pilot Projek Yang targetnya direncanakan akan Rampung di akhri tahun 3021" katanya, sabtu (4/12/21).
Lanjut Haji Dolah juga memaparkan, kelebihan bibit pisang dari kultur jaringan adalah lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Namun begitu, tetap saja harus ada perlakuan yang tepat dan tidak bisa ditanam kemudian dibiarkan begitu saja. "Artinya, bibit bisa lebih tahan tehadap serangan penyakit dan hama. Tapi kalau ditanam di tempat yang sudah terkontaminasi, ya seperti manusia juga kalau tempatnya sudah nggak bagus, ya kekebalan tubuh itu kan bisa menurun," papar Haji dolah.