Walaupun, paradigma mereka berbeda, tetapi memiliki satu tujuan dan cita-cita yaitu kemerdekaan. Memang tantangannya berbeda, Bung Karno pun mengakui itu, dia perna mengatakan bahwa “ perjuanganku saat ini adalah melawan penjajah, sedangkan perjuanganmu nanti lebih berat karena kamu akan melawan bangsamu sendiri”, dan itu terbukti. Perlahan-lahan bangsa ini terkikis oleh kenaifan, keegoan dan kerakusan kita sendiri. Tidak menutup kemungkinan di kelak kemudian hari, entah menunggu berapa lama bangsa kita akan mengalami perpecahan, jika pemerintah tak kunjung sadar dan membuka mata selebar-lebarnya.
Mumpung kesolidaritasan diantara sesama bangsa masih terjaga dan aman-aman saja. Sesegera mungkin pemerintah menganalisis sebab-akibat dan akar persoalan yang terjadi. Melakukan dialog dan ruang rubrik secara terbuka atau transparansi yang melibatkan masyarakat dan pemerintah agar NKRI tetap utuh hingga akhir hayat. Di hari ulang tahunnya yang ke 71 ini, semua masyarakat Indonesia tentunya berharap pemerintah perlahan membuka mata, membuka jendela dan pintu kekuasaan, membongkar sekat-sekat perpisahan, menumbuhkan kembali kepercayaan rakyat, mebuka dialog secara transparan dan terbuka, serta membangun kembali solidaritas bangsa kita yang semakin hari hari pupus, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat kokoh, tanggun, dan disegani oleh siapapun, dan yang paling penting adalah agar separatisme hanyalah wacana belaka.
salam MERDEKA!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H