Di sini, saya mencantumkan contoh kedua dokumen tersebut. Saya membikinnya secara sederhana ke dalam format excel. Substansi akan lebih penting ketimbang kemasan. Meski sederhana, format excel ini membantu sekali dalam memonitor kesehatan finansial saya.
Apa beda kedua dokumen tersebut?
Setidaknya, terdapat dua perbedaan dari kedua dokumen di atas. Ditinjau dari tujuannya, networth statement akan menangkap aset-aset yang bersifat besar, seperti rumah dan mobil, sedangkan cashflow statement menangkap perilaku bulanan kita yang sifatnya lebih mikro, seperti pengeluaran gaya hidup untuk kopi dan baju.Â
Sederhananya, posisi kekayaan bersih melihat lokasi terakhir, apakah lebih dekat ke tujuan finansial. Sementara itu, arus kas melihat dinamika berkala untuk sampai ke tujuan.
Perbedaan kedua adalah periode untuk mengecek. Untuk arus kas, sebaiknya dilakukan secara bulanan, sementara untuk posisi kekayaan bersih bisa dilakukan tiap tahun.Â
Untuk memudahkan pencatatan arus kas, saya biasanya menggunakan aplikasi tracking keuangan di gawai saya, kemudian memindahkannya ke excel besar saya. Pada praktiknya, posisi kekayaan bersih pun akan saya perbaharui tiap bulan.
Bagaimana mengetahui kesehatannya?
Terdapat setidaknya empat hal indikator untuk melihat kesehatan finansial:
1. Netflow dan cashflow statement dalam angka positif.
Mungkin saja ada pengecualian untuk arus kas di bulan-bulan tertentu karena biaya tak terduga, misalnya biaya rumah sakit, namun, secara umum indikator harus menunjukkan angka positif yang berarti aset kita terus bertumbuh. Dalam kaitannya dengan biaya tak terduga, adalah penting bagi kita untuk memiliki dana darurat (tidak akan dibahas mendalam pada artikel ini).
2. Liquidity ratio (LR) minimal 4 kali pengeluaran.