Semarang (2/8/2021). Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 9 Agustus 2021. Di Jawa Tengah 35 daerah akan menjalani PPKM level 4 dan 3, sedangkan untuk level 2 belum ada. "Pemerintah memutuskan melanjutkan penerapan PPKM level 4 dari tanggal 3 sampai 9 Agustus di beberapa kabupaten/kota tertentu," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8).
Kota Semarang masuk ke dalam daftar wilayah yang masih melaksanakan pembatasan tersebut sehingga masyarakat diharapkan melaksanakan kegiatan dari rumah dan mengurangin mobilisasi. Keadaan ini dimanfaatkan Bhanu Baswara selaku Tim II KKN Universitas Diponegoro memperkenalkan salah satu produk diversifikasi hasil perikanan kepada masyarakat di daerah tempat tinggalnya yaitu "Snack Ekado Daging Ikan" sebagai salah satu upaya untuk mensosialisasikan Gerakan GEMAR.
Pengenalan produk Ekado Daging Ikan kepada warga RT 04 RW 04 Kelurahan Pendrikan Lor, Kecamatan Semarang, Kota Semarang dilakukan melalui video dan leaflet metode pembuatan "Snack Ekado Daging Ikan" yang disebarluaskan secara online dengan perantara media sosial Whatsapp di grup Whatsapp RT 04. Pelaksanaan program kerja KKN online ini berjudul "Pengenalan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan Snack Ekado Daging Ikan".
Pengenalan produk kali ini dilakukan dengan pemberian video tutorial cara membuat ekado daging ikan dari rumah dan leaflet metode pembuatannya sehingga memudahkan warga dalam membuat produk tersebut.
Sebenarnya ekado itu apa sih? Jadi ekado itu merupakan  salah satu produk olahan daging ikan atau udang dan ada telur puyuh didalamnya yang dibungkus menggukanan kulit lunpia atau kembang tahu yang nantinya dikukus kemudian digoreng sehingga menyajikan sensasi rasa yang renyah, gurih, dan pastinya menggugah selera.
Tujuan utama pengenalan produk ini adalah untuk memperkenalkan bahwa produk hasil perikanan itu tidak hanya berupa ikan bakar, ikan goreng, udang, cumi namun produk hasil perikanan itu ada banyak sekali jenisnya atau disebut produk diversifikasi. Salah satu contohnya adalah ekado daging ikan ini yang merupakan salah satu variasi produk hasil perikanan. Sehingga diharapkan dengan adanya pengenalan ini, masyarakat menjadi lebih terbuka dengan berbagai macam produk hasil perikanan yang sudah ada seperti contoh lainnya kaki naga, ebifurai, dimsum daging ikan dan lain sebagainya.
Tujuan selanjutnya adalah memberi variasi lauk pauk kepada masyarakat RT 04, karena adanya pembatasan sehingga masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu dirumah agar tidak bosan dengan jenis makanan yang itu-itu saja dengan adanya pengenalan ini diharapkan menjadi pilihan baru sehingga menjadi pilihan lauk baru bagi keluarga.
Selain untuk dikonsumsi sendiri produk ekado daging ikan ini juga memiliki nilai ekonomis sehingga dapat diperjual belikan.
"Boleh nambahin ya ... Cemilan / lauk Ekado bisa menjadi alternatif jajanan yg bisa dijual-belikan, mempunyai nilai ekonomis. Nah, abis ini mas Bhanu atau warga disini bisa buka PO Ekado kakap, udang, tenggiri atau kepiting." Ujar Ibu Hera salah satu warga RT 04.
Tanggapan tersebut menunjukkan bahwa ada peluang bisnis yang dapat diciptakan dari pengenalan produk ekado daging ikan ini sehingga diharapkan kedepannya dengan adanya pengenalan produk ini tida hanya menambah semangat untuk GEMARIKAN tetapi juga menciptakan sebuah usaha baru dilingkungan masyarakat yang menjual produk diversifikasi hasil ikan tidak hanya ekado saja namun bisa produk lainnya sehingga dapat mendukung program GEMARIKAN yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 2004 tetapi juga bisa membantu perekonomian warga.
Penulis : Bhanu Baswara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H