Hari senin pun tiba, aku kembali ke halaman kampus dan duduk dikelas kami bersama teman-teman yang lain. Aku bersyukur akhirnya aku sudah dapat berkenalan dengan beberapa teman dan berbincang tentang latar belakang kami masing-masing, seperti pada umumnya, pertanyaan yang dilontarkan tentu adalah siapa namamu? asal kamu dari mana? dan sebagainya. Beberapa menit kemudian, keributan suara anak mahasiswa baru yang bincang sana dan bincang sini, hening seketika, saat ketua Prodi masuk dan membawa daftar nama kami untuk dibacakan pembagian kelas. Setelah dibacakan ternyata namaku masuk dikelas B. Perasaan ku biasa-biasa saja, karena jujur saat itu pikiran ku adalah rintangan apa yang akan ku hadapi kedepannya nanti.
Akhirnya setelah beberapa menit, pembagian kelas pun selesai. Kami disuruh untuk kembali pulang dan menunggu info jadwal perkuliahan efektif nya.
Singkat cerita, perkuliahan pun berlangsung. Disitu aku semakin mengetahui teman-teman sekelas ku dan mengenali mereka satu per satu, begitu pun mereka juga sudah mengenaliku. Meskipun kadang aku agak sedikit kesulitan untuk mengerti apa yang mereka sampaikan karena semenjak berkuliah di Universitas Muhammadiyah ternyata banyak teman-teman ku yang berasal dari daerah yang berbeda-beda, sehingga aku agak bingung dengan bahasa Melayu-Kupang dan dialek mereka. Lamban laun, dan seiring berjalannya waktu, aku sudah berteman dengan mereka semua, bukan satu dua, tetapi semua, kami sudah mengenali karakter satu sama lain. Aku juga sudah terbiasa dengan bahasa, sifat, dan kebiasaan mereka, tak ada lagi yang menjadi kendala ku, begitu pun budaya mereka sudah ku mengerti.
#UTSPBSIUMK #MKKetMenulisIlmiahPopuler #MahasiswaPBSIUMK #PBSIUMKJAYA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H