Mohon tunggu...
Bacho HR
Bacho HR Mohon Tunggu... Administrasi - Pembina KNPI-USA

98NET Digital Activist Transformation

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bhinneka Tunggal Ika dan Cita-cita Dunia untuk Bersama dalam Keragaman

17 Agustus 2023   07:27 Diperbarui: 17 Agustus 2023   08:38 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doc: Paskibraka Gapura Philadelphia USA 

Kegigihan bangsa kita dalam memperjuangkan bangsanya menginspirasi banyak negara di dunia, hingga dalam menghapuskan penjajahan dari muka bumi, kita adalah salah satu bangsa pioneer dan mengilhami banyak negara jajahan untuk bersatu dan menentukan nasibnya bersama-sama memusnahkan kolonialisme.

Perebutan akan sumberdaya, baik itu berkedok Gold, Gospel, Glory, atau berkedok ekspansi dan kolonisasi, atau berkedok perdagangan antar negara, akan selalu menghiasi perjalanan peradaban manusia, di hari kemerdekaan ini hendaklah kita semua menginsyafi bahwa berkibar nya Sang Saka merah putih di halaman rumah kita bukan berarti perjuangan telah selesai, perjuangan hari ini adalah perjuangan untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin untuk menyiapkan hari esok, dan memupuk persatuan diantara kita dalam perjalanan bersama menuju pencapaian cita-cita bangsa.

Globalisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus kita insyafi dan tidak terelakan sebagai sebuah perjalanan peradaban, hingga ini akan menjadi tantangan bagi perjuangan bangsa di masa yang akan datang, bukan tantangan perebutan sumberdaya, melainkan tantangan merumuskan kerjasama yang adil antara bangsa- bangsa.

Bhineka Tunggal Ika yang menjadi dasar persatuan kita lebih dari 1700 pulau dan 700 bahasa dan budaya, bisa menjadi pijakan dasar kita untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak bangsa dalam membangun visi-misi peradaban bersama, sehingga tidak adalagi istilah pemukiman terbelakang dan desa tertinggal, tiap dari kita bisa mendapatkan akses yang sama dalam membangun masa depan bersama.

Keinginan semua bangsa-bangsa dalam bersinergi dan berkolaborasi di karenakan di akar budaya bangsa-bangsa lain-pun memiliki versi Bhineka Tunggal Ika, mengutip pidato Pak Winanto Adi, konsulat jendral Newyork, dalam acara pengibaran bendera Sang Saka merah putih di balai kota Philadelphia USA, beliau mengatakan, jika kita punya Bhineka Tunggal Ika, amerika memiliki "E Pluribus Unum" bahasa Latin-Romawi kuno yang artinya "out of many one" yang dalam bahasa Indonesia bisa di terjemahkan "dari banyak atau beragam menjadi satu". Sehingga sacara dasar philosophy telah di temukan persamaan landasan nilai-nilai bersama.

Tidak hanya itu Moto lahirnya UNI EROPA adalah "united in diversity" yang dalam bahasa Indonesia diartikan "bersatu dalam keragaman" UE bersatu dalam keragaman anggotanya, masing-masing dengan bahasa, budaya dan sejarah yang berbeda-beda, dan menekankan kesatuan sambil merayakan keragamannya. Sementara di benua Afrika, ada filosofi UBUNTU atau "I am because we are" yang jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia bisa diartikan "Aku ada karena Kita ada" ini menekankan bahwa semua adalah kesatuan dan kita adalah bagian dari sebuah kesatuan dan patut untuk saling menghargai dan menghormati. Sementara di India ada bahasa Sansakerta kuno "Vasudhaiva Kutambakan" atau "the world is one family" yang dalam bahasa indonesianya diartikan "dunia adalah satu keluarga" ini filosofi yang menekankan pada esensinya se-isi dunia adalah satu keluarga. Dan kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab bersama terlepas di batas-batas negara mana kita berdiri atau di-latar belakang sejarah mana kita terlahir. 

Dari semua peribahasa-peribahasa kuno ini, kita menginsyafi bahwa kita adalah satu kesatuan yang di pisahkan oleh garis batas-batas negara dan latar belakang sejarah, namun hal itu tidak akan menghentikan kita untuk melihat masa depan bersama dan meniti kolaborasi, sinergisitas, kerjasama, gotong-royong dan bahu- membahu dalam memecahkan masalah-masalah secara bersama di masa yang akan datang. 

Dalam pidato upacara di Philadelphia, telah tercetus kehangatan dan keakraban dari pemerintah Philadelphia untuk merangkul masyarakat Indonesia di Philadelphia dalam membangun masyarakatnya dan budaya nya, dan sepenuhnya memberikan pelayanan publik bagi mereka yang membutuhkan dan pelayanan publik tersebut akan di layani dengan berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia, hal ini adalah sebuah milestones yang besar bagi masyarakat Indonesia di Philadelphia, dan harapannya di kota Philadelphia telah membangun masyarakat Indonesia yang sudah cukup solid, bisa menjadi jembatan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Philadelphia dalam membangun pondasi-pondasi awal terbentuk berbagai kerjasama sosial dan budaya. 

Kita beraharap di dalam upacara-upacara bendera mendatang, bisa di hadiri pihak- pihak pemerintah dari berbagai instansi yang menyangkut, social, budaya, pendidikan dan tourisme. Sehingga bisa terjalin hubungan yang lebih baik dan lebih maju, dan kita semua berharap semua pihak bisa berkerja-sama dalam mewujudkan cita-cita bersama tanpa ada pengusungan agenda pribadi maupun golongan. 

Dalam hal ini perlu juga di sampaikan kekecewaan kita jika ada pihak-pihak yang mengakui diri mereka sebagai perwakilan warga Negara Indonesia di luar negri atau Amerika, dan melakukan Kongres international di Jakarta lantas "calling out" mentri luar negri Ibu Retno Marsudi, dan memberikan statement-statement di media mempertanyakan dukungan ibu mentri terhadap program-program diaspora, saya berpikir tindak-tanduk ini tidak santun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun