Mohon tunggu...
Pipin Nurjanah
Pipin Nurjanah Mohon Tunggu... Editor - 20 Tahun

Pipin Nurjanah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanggulangi Jalan Siput dengan "Public Transport"

18 November 2017   10:36 Diperbarui: 18 November 2017   11:15 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa kabar sahabat kompasioner....????? Dari mana aja nih..?? Kota, pedesaan, atau di luar indonesia. Traveling di luar negri gitu, hehe.... Kalian yang ada dikota pernah ngalamin yang namanya stress ngak sih..?? Bete, Capek, kesal, pas sedang diperjalanan. Duh pasti pusing banget ya,?? Macet dijalan pas lagi sibuk-sibuknya, terutama yang hidup di perkotaan khususnya ibu kota. Kebanyakan dari mereka pasti banyak yang mengalami stress.

Kalian tau sendiri kan negara kita adalah negara dengan kepulauan terbesar di dunia mencapai 13.466, mayoritas dari penduduk indonesia 70% hidup dipulau jawa khususnya ibukota, padahal tanahnya hanya 6% dari area di indonesia. Jadi bisa kalian bayangkan betapa padatnya pulau jawa ini,  mungkin kalau kita bayangkan kedepan, pulau jawa bisa jadi akan tenggelam karna padatnya penduduk.

Dari kepadatan penduduk tersebut  bisa menjadi salah satu pemicu yang menyebabkan banyak masalah. Pertumbuhan penduduk dan banyaknya transportasi yang semakin hari semakin banyak. Sudah dapat di pastikan bahwa hal tersebut bisa menjadi pemicu kemacetan. Banyaknya faktor transportasi yang menyebabkan kemacetan  baik yang bersifat  umum maupun pribadi. Atau karena transportasi publik yang tidak memadai. Dari kemacetan inilah yang banyak sekali menimbulkan kemacetan yang tentu saja sangat tidak kita inginkan.

Seperti yang kita lihat, banyak cara yang dilakukan pemerintahan untuk mecegah berbagai  masalah kemacetan tersebut. Namun, hal tersebut tidak akan bisa dilakukan tanpa adanya kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Nah, seharusnya sebagai masyarakat yang berfikir kritis kita harus bisa menanamkan nilai-nilai perubahan pada diri kita terlebih dahulu. Kemudian, baru kita menanamkan hal tersebut kepada masyarakat.Jadi, harus disertai dengan tekad dan percaya bahwa sahabat kompasioner dapat menciptakan perubahan yang positif menuju masyarakat yang cerdas dan mau berfikir kritis.

Untuk sahabat kompasioner, nih aku kasih solusi untuk sahabat kompasioner yang menurutku bisa kita gunakan agar dapat mencegah adanya kemacetan yang sering terjadi di Indonesia. Yukk simak !!!

  • Jalan kaki apabila tempat tujuan kita dekat. Misalnya saja kita ngak terlalu pergi terlalu jauh dari rumah.
  • Kita juga bisa menggunakan sepeda, selain sehat juga akan mengurangi polusi udara di bumi kita tercinta ini.
  • Selain itu kita juga bisa memanfaatkan kendaraan-kendaraan umum sebaik-baiknya. Jadi kita dapat sedikit menguranngi kemacetan tersebut.

Nah untuk kedepannya mungkin saya bisa memberikan ide-ide seputar menanggulangi kemacetan yang sangat parah di negara tercinta kita ini ya sahabat kompasioner, khususnya jakarta. Mungkin bisa di terapkan kereta gantung, karena tidak terlalu menghabiskan banyak anggaran, kita bisa menggabungakan jalan layang untuk 2 fungsi, atas untuk kendaraan biasa dan bawahnya bisa difungsikan sebagai rel kereta. Mungkin itu yang  bisa saya sampaikan terkait kemacetan di jakarta dan berharap di terapkan kedepannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun