Mohon tunggu...
bety sukma widiananda
bety sukma widiananda Mohon Tunggu... Lainnya - bwidiananda@gmail.com

Mahasiswa Hukum Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UNEJ Bantu Atasi Kendala Pembelajaran Daring

9 Agustus 2020   09:18 Diperbarui: 9 Agustus 2020   09:16 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coronavirus Disease 2019 atau kita lebih mengenalnya dengan Covid-19 menjadi perhatian akhir-akhir ini bukan hanya di Indonesia melainkan dunia. Penyebaran virus ini mengakibatkan penyakit pandemi berkepanjangan yang berdampak pada berbagai sektor yakni kesehatan, sosial, ekonomi, pendidikan dll. 

Di tanah air dunia pendidikan mengalami perubahan kebijakan secara mendasar dan menyeluruh. Hal ini mengikuti kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim yang telah mengeluarkan aturan kegiatan pembelajran selama masa pandemi ini. Dengan dikeluarkan Surat edaran Nomor 4 Tahun 2020, yaitu tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), tertanggal 24 Maret 2020.

Perubahan kebijakan yang mendasar ialah merubah cara belajar mengajar siswa dan guru dengan belajar dari rumah. Kebijakan belajar dari rumah ini sangat merubah kebiasaan, bagaimana tidak, selama ini guru mengajar di kelas secara tatap muka langsung bersama siswa dengan didukung oleh sarana penunjang proses belajar mengajar yang ada. 

Dengan kebijakan baru ini guru dibuat kelimpungan karena masih mencari pola yang tepat bagaimana pembelajaran dari rumah itu bisa dilakukan. Salah satu solusinya adalah mengupayakan pembelajaran berbasis jaringan atau pembelajaran daring (online learning).

Pembelajaran ini sangat berbeda dengan pembelajaran konvensional yang terjadi di sekolah. Guru dan siswa tidak berhadapan langsung, melainkan terjadi secara jarak jauh yang memungkinkan guru dan siswa berada pada tempat yang berbeda. Dilihat dari sisi positif pembelajaran ini sangat membantu keberlangsungan pembelajaran di masa karantina saat ini. Guru dan siswa akan tetap aman berada pada rumah masing-masing tanpa harus keluar rumah dan bertatap muka menghindari kontak dengan orang lain secara langsung.Pada perubahan dalam dunia pendidikan ini lahirlah inovasi dari program KKN Universitas Jember tahun 2020 yang dilakukan secara individual dalam tema Program Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah Saat  Covid19 yang mulai diterjunkan pada tanggal 1 Juli 2020. 

Melalui program ini mahasiswa peserta KKN bernama Bety Sukma Widiananda terjun ke masyarakat dan melakukan survei dan pengumpulan data terlebih dahulu dengan sasaran yang sudah disesuaikan dengan program, yakni guru. Dalam kegiatan kali ini guru yakni ibu Sri Rahayu,S.Pd pengajar dari kelas 1 dari SDN 05 Bago Tulungagung, yang terletak di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Dalam hasil survei antara mahasiswa dan sasaran proses pembelajaran ini dinilai bukan tanpa kendala, merubah pola kebiasaan dirasa masih sulit, apalagi disituasi yang cepat dan tidak terduga. 

Kebiasaan yang berubah secara signifikan ini misalnya, guru dan siswa harus mengandalkan perangkat komputer atau telepon pintar dan jaringan internet, itu yang pertama. Dalam hal ini tidak semua guru atau pengajar mampu dalam mengoperasikan perangkat tersebut begitu pula dengan siswa yang masih anak-anak belum mampu memilih maupun mengoperasikan perangkat tersebut dengan tepat sesuai dengan mata pelajaran yang terkait.

Strategi atau metode mengajar belajar dan komunikasi selama pembelajaran daring ini juga berubah. Kurangnya pemahaman dan penerapan guru dalam berkomunikasi dengan siswanya yang dapat menghambat proses diskusi dua arah dalam pembelajaran. Guru merasa lebih sulit memberikan pemaparan dan penjelasan suatu materi begitu pula dengan siswa dalam memahami dan berdiskusi langsung kepada gurunya.

Berdasarkan kendala atas permasalahan yang ada guru akan diberikan pelatihan dalam mengoperasikan perangkat sebagai alat komunikasi jarak jauh yang bertujuan ada efisiensi waktu jadi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Ketepatan informasi menjadi hal pokok dalam menciptakan komunikasi yang efisien dan efektif. Hal ini terjadi jika pesan atau informasi dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh komunikator (guru).

Dalam pelatihan ini juga berfokus pada pelatihan terhadap penyampaian materi dan tugas yang akan diberikan pada siswa. Karena terhadap pembelajaran online sebelumnya guru hanya memberikan materi dan tugas yang terpacu pada buku pelajaran saja, hal ini sangat membuat siswa merasa sulit memahami dan gampang bosan sehingga mengurangi minat belajar yang seharusnya ditanamkan sejak dini.

Pelatihan ini menggunakan aplikasi yang mudah, mendasar dan tidak memakan banyak kuota dan meminimalisir kesulitan para siswa apabila daerahnya sulit untuk menjangkau akses internet. Aplikasi bernama WhatsApp sangat dimanfaatkan dalam hal ini. Guru diberikan pelatihan untuk mengoperasikan aplikasi dengan optimal. 

Melalui fitur chatting untuk mengirimkan berbagai materi maupun tugas, fitur video call untuk memantau siswa pada saat pembelajaran dirumah bersama orang tua dan berbagai fitur yang lainnya. Sehingga guru dapat memantau perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa melalui Group Chatt.

Dalam pemilihan materi guru diberikan pelatihan untuk memilih materi dalam bentuk video yang menarik, hal ini didasarkan untuk menarik minat siswa dalam memahami materi yang ada. Guru atau sasaran dapat mengirimkan rekaman diri saat mengajar maupun mengunduh video edukasi dalam situs resmi seperti Portal Rumah Belajar dari Kemendikbud maupun YouTube yang telah disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Guru juga diberikan pelatihan terhadap pembuatan poster untuk memberikan penjelasan pokok materi dengan lebih menarik melalui aplikasi Canva.  

Tak lupa pula dalam kegiatan pembelajaran guru juga mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah disosialisasikan oleh pemerintah, yakni selalu memakai masker apabila berkegiatan diluar rumah, menjaga jarak apabila di keramaian dan sering-sering mencuci tangan dengan sabun dengan benar atau menggunakan hand sanitizer. Hal ini juga merupakan protokol penting yang diterapkan selama KKN, yang merupakan himbauan dari Dosen Pembimbing Lapang (DPL) kelompok 42 KKN Back to Village drg. Agustin Wulan Suci D., MDSc.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun