Mohon tunggu...
Bety Indrajayanti
Bety Indrajayanti Mohon Tunggu... -

A little knowledge that acts is worth infinitely more than much knowledge that is idle.Civic and Law Education 'UNY'

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter Bagi Generasi Muda di Era Globalisai

24 Mei 2013   19:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:05 3494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisai ini telah banyak membawa perubahan, baik perubahan yang berdampak positif dalam kehidupan maupun perubahan yang berdampak negative bagi kehidupan sehari-hari. Contohnya saja pada generasi muda, kebanyakan generasi muda cenderung tidak dapat menyaring/filter terhadap kebudayaan yang masuk kepada dirinya atau tidak bisa menyaring pengaruh dari adanya globalisai. Banyak sekali generasi muda yang mudah terpengaruh buruk dalam perkembangan globalisai tersebut.

Globalisasi juga membawa dampak buruk bagi generasi muda, seperti yang dapat kita lihat dari berbagai aspak diantaranya adalah : pertama aspeknorma, norma itu sendiri ialah aturan tidak tertulis yang digunakan sebagi pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupan yang mengikat seluruh lapisan masyarakat dan memiliki sanksi social bagi masyarakat yang melanggarnya. Pada era ini norma-norma yang tumbuh dalam Negara Indonesia sudah mulai terabaikan keberadaannya, norma tersebut mulai terhapus dengan adanya aturan-aturan baru yang membebaskan segala sesuatu, hal tersebut telah berdampak besar generasi muda pada zaman sekarang. Generasi muda sudah tidak memperdulikan lagi norma-norma yang telah tumbuh dalam masyarakat sekitar. Padahal, norma tersebut mempunyai peran penting dalam menegakkan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua aspek budaya, akibat dari era globalisai budaya saat ini sudah mulai banyak bercampur dengan budaya asing. Hal ini sudah mulai terlihat dari budaya berpakaina generasi muda kita, generasi muda cenderung lebih suka menggunakan pakaian yang mini dan tidak menyukai pakaian yang sopan dan tertutup yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama. Menurut mereka apabila ia tidak mengikutu trend pakaian terkini, mereka dianggap sebagi generasi yang tidak dianggap trendy. Selain itu kita juga bisa melihat sikap mereka semua, generasi muda saat ini banyak yang tingkah lakunya tidak mengenal sopan santun, tidak mempunyai rasa peduli terhadap orang lai, dan cuek terhadap lingkungan disekitarnya. Contoh kongkrit adalah adanya geng motor yang biasanya dilakukan oleh generasi muda untuk melakukan tindakan kekerasan yang sangat menganggu ketentraman, kedamaian, dan kenyamanaan masyarakat pada umumnya. Selain contoh tersebut, saat ini banyak tindakan kriminalitas yang banyak dilakukan oleh kaum pelajar. Pelajar yang seharusnya melakukan kewajibanya yaitu belajar, sekarang lebih suka melakukan tindakan yang kurang baik/tercela seperti tawuran dengan sekolah lain dengan alasan yang sepele.

Apabila pengaruh tersebut tetap dibiarkan saja, apa jadinya generasi muda kita nantinya?? Mungkin saja akan meninbulkan moral generasi muda menjadi rusak, timbulnya gerakan anarkisme, dan tindaka-tindakan kriminalitas lainnya yang dapat menganggu masyarakat pada umumnya. Padahal, generasi muda merupakan generasi penerus bangsa ini dimasa yang akan datang.

Semua itu dapat dicegah atau diatasi dengan menggunakan pendidikan, yang salah satunya adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter memiliki beberapa fungsi, diantaranya : pendidikan karakter dapat membenuk dan mengembangkan potensi manusia atau WNI agar berpikir baik,berhati baik, dan berprilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia dan WNI yang bersifat negative dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggungjawab dalam pengembangan potensi manusia atau warga negara menuju bangsa yang berkarakter. Selain itu, pendidikan karakter berfungsimemilih nilai-nilai budaya bangsa itu sendiri dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk menjadikan manusia yang berkarakter dan agar WNI menjadi bangsa yang bermartabat.

Pendidikan karakter bebarapa tahun ini, sekolah-sekolah maupun perhuruan tinggi mulai menerapkannya bagi siswa-siswinya maupun mahasiswanya di sekolah maupun di perguruan tinggi (PT). Memang pendidikan karakter sudah mulai di gencarkan, walaupun hasilnaya belum kita lihat dan rasakan sekarang. Program pendidikan karakter yang telah berkembang sudah bagus, namun bagaimanapun juga harus tetap ada evaluasi.

Oleh karena itu, pendidikan karakter ini harus benar-benar ditanamkan pada anak-anak sebagai bekal ketika meraka bertindak ataupun bersikap didalam lingkungan masyarakat dan tidak melenceng dari agama yang diyakininya. Dan akan mewujudkan bangsa Indonesia yang berkarakter, sehingga bisa menjadi panutan bagi Negara-negara yang ada di seluruh dunia. Selain itu, dengan pendidikan karakter dapat menjadikan generasi muda lebih berkarater lagi, dan dengan pendidikan karakter itu generasi muda dapat memilih kebudayaan, pengetahuan, dll yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun