Mohon tunggu...
Betti Yuliamed
Betti Yuliamed Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SMP Negeri 3 Hulu Kuantan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Model Pembelajaran PBL Untuk Meingkatkan Keaktifan Peserta Disik pada Mata Pembelajaran Komoditas Perikanan Air Tawar

5 Maret 2024   11:30 Diperbarui: 5 Maret 2024   11:33 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENERAPAN   MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN  PESERTA DIDIK  PADA MATA PELAJARAN KOMODITAS PERIKANAN AIR TAWAR

A. Pendahuluan

              Berdasarkan hasil identifikasi masalah di kelas Xl SMK Negeri 3 Teluk kuantan, ditemukan bahwa peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran di dalam kelas. Kondisi yang jadi latar belakang masalah Keaktifan siswa untuk belajar selama ini saya rasakan sangat kurang, hal ini disebabkan : Motivasi belajar peserta didik belum maksimal, Jarangnya siswa bertanya maupun menanggapi pertanyaan,peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, pembelajaran masih berpusat pada guru, kurang nya sarana dan prasarana disekolah,Kurang memanfaatkan  model pembelajaran   yang inovatif membuat pembelajaran tidak menarik dan membosankan, sehingga  menyebabkan rendahnya keaktifan belajar peserta didik.

            Dari hasil analisis alternatif solusi diketahui model pembelajaran problem based learning (PBL) mampu mengatasi permasalan peserta didik.Oktavia wulandari (2020), menyatakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning yang diterapkan mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar  melalui orientasi masalah pada siswa sehingga siswa mampu mendengarkan penjelasan masalah dari guru, setelah itu mengorientasikan siswa untuk belajar sehingga mampu mempersiapkan tugas yang dikerjakan inforrmasi melalui eksperimen untuk menyelesaikan masalah dan siswa mampu membuat suatu karya yang sesuai dengan pemecahan masalah yang dilakukan dan siswa mampu merefleksikan pembelajaran yang telah berlangsung dan mengerjakan soal evaluasi.

B.Pembahasan

  • a.Situasi

      Kondisi yang jadi latar belakang masalah Keaktifan siswa untuk belajar selama ini saya rasakan sangat kurang, hal ini disebabkan : Motivasi belajar peserta didik belum maksimal, Jarangnya siswa bertanya maupun menanggapi pertanyaan,peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, pembelajaran masih berpusat pada guru, kurang nya sarana dan prasarana disekolah,Kurang memanfaatkan  model pembelajaran   yang inovatif membuat pembelajaran tidak menarik dan membosankan, sehingga  menyebabkan rendahnya keaktifan belajar peserta didik

Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model problem based learning, siswa dikondisikan untuk mengerjakan tugas sesuai petunjuk kerja dan diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan pada tahapan penyelidikan (Rahmadani, 2019). Adapun sintaks PBL sebagai berikut : (1) orientasi peserta didik kepada masalah, (2) mengorganisir peserta didik untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Prayogo, 2020). Adanya elemen-elemen tertentu dalam PBL dapat membantu meningkatkan kedisiplinan siswa.

       Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, disamping itu praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena, Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri untuk mampu mendesain pembelajaran yang inovatif,Praktik pembelajaran ini juga bisa memotivasi guru lain dalam mendesain pembelajaran yang inovatif.Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi guru-guru lain tentang bagaimana cara mengatasi pemasalahan pembelajaran ini. adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab  dalam mendesaian pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode  dan pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan meningkatkan ke aktifan belajar peserta didik  sehingga meningkat pula hasil belajar peserta didik.

  • b.Tantangan

Tantangan yang dihadapi guru saat pengimplementasiannya adalah :

Pembiasaan model pembelajaran bagi peserta didik

peserta didik mungkin merasa tidak nyaman atau canggung karena problem based learning (PBL) melibatkan pendekatan pembelajaran yang berbeda dari metode tradisional. Upaya yang dilakukan untuk membiasakan model pembelajaran adalah sediakan bimbingan dan dukungan yang cukup, pastikan bahwa siswa tahu bahwa mereka dapat mencari bantuan jika mereka mengalami kesulitan atau kebingungan.berkomunikasi secara efektif dengan semua pihak terkait, termasuk siswa, guru, orang tua, dan staf sekolah, memberikan pelatihan yang komprehensif kepada guru tentang penggunaan teknologi, metode pembelajaran inovatif, dan strategi pengajaran baru.

Waktu yang dibutuhkan tiap sesi pembelajaran kurang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Beberapa sesi/sintak diperlukan waktu yang lebih panjang terutama saat peserta didik mengekplorasi pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kelompok.

Tantangan di sini adalah memastikan bahwa siswa memiliki waktu yang cukup untuk menjalani proses ini tanpa merasa terburu-buru. Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan merencanakan jadwal yang fleksibel, memberikan panduan yang jelas, dan memantau kemajuan mereka secara teratur.

Peserta didik memiliki tingkat kemampuan berbeda dalam menyerap pembelajaran, dan siswa memiliki pemahaman yang berbeda, sehingga hasil yang didapatkan belum begitu maksimal. upaya yang dilakukan adalah guru perlu jeda untuk menanyakan ke peserta didik apakah materi bisa mereka terima dengan baik. Selain itu, guru perlu mengecek apakah tiap sesi pembelajaran peserta didik paham dengan hal yang ingin dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai pada sesi tersebut.

  • c. Aksi

Tantangan di atas harus segera diatasi, sebab jika tidak akan sangat mengganggu proses belajar selanjutnya. Beberapa langkah yang saya lakukan adalah sebgai berikut: berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukannya yaitu : Penggunaan media pembelajaran yang mengunakan alat dan bahan yang ada dilingkungan, mudah didapat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin capai serta memaksimalkan pengunaainfocus dan laptop yang ada disekolah dengan menampilkan PPT yang menarik,bervariasi dan menyenangkan bagi siswa, pengunaan model dan metode pembelajaran yang tepat yang  mampu menigkatkan aktivitas-aktivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran saya memilih model problem based learning (PBL) untuk PBL langkah-langkah pembelajarannya yaitu,Orientasi masalah (saya menyajikan video yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari),Mengorganisasikan peserta didik dalam belajar( saya membagi siswa dalam kelompok Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok,Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa ,saya menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa dengan membuat permainan diawal dan akhir pembelajaran,misalnya dengan melakukan ice breaking, melakukan percobaan yang menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, menantang siswa untuk membuat kreatifitas yang menghasilkan  pembelajaran yang menarik dan siswa mencari informasi melalui internet tentang materi pembelajaran yang dipelajari,penerapan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan di awali dengan mendesain persiapan perangkat pembelajaran baik RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan insrumen penilaian,lalu di lanjutkan membuat skenario penyajian materi, aktivitas kegiatan belajar serta poin poin penting, dalam langkah-langkah pembelajaran.
Guru mengharapkan dalam proses pembelajaran terdapat kegiatan interaktif antara guru dengan peserta didik dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar.

     Rahmah Yelnosia (2020). Model Problem Based Learning dapat menunjang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah model Problem Based Learning dengan baik. Adapun langkah-langkah model Problem Based Learning adalah sebagai berikut:

1) Mengorientasikan siswa terhadap masalah, 2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar, 3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

      Dalam pelaksanaan pembelajaran,saya juga dibantu dan disupport dengan sangat baik oleh kepala sekolah dalam pengizinan peminjaman infocus, pemakaian kelas XI, pemakaian laptop sekolah, pemakaian listrik dan kabel listrik.teman sejawat (guru lain) dalam membantu penyusunan tata letak meja, pengaturan infocus, laptop, membantu mengambil video dalam proses pembelajaran.pengawas sekolah dalam memberi informasi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan baik.Dosen pembimbing dalam memberikan masukan dan mengarahkan proses kegiatan yang baik dan benar Guru pamong dalam memberikan saran terlaksanannya kegiatan belajar.peserta didik dalam seluruh rangkain pembelajaran yang menyenangan dan inovatif

  •    d.Refleksi

Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan yaitu peserta didik menjadi semangat dalam belajar disaat penjelasan materi dengan mengunakan media belajar yang inovatif dengan menampilkan video pembelajaran,penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kualitas pembelajaran berpusat pada peserta didik, sehingga anak lebih aktif berintegrasi dan berkabolarasi dalam diskusi kelompok serta menumbuhkan keterampilan berfikir kritis,peserta  didik  sudah  mulai  percaya  diri untuk bertanya dan mengungkapkan ide pada saat praktik maupun diskusi, bertanya pada tutor teman sebayanya.

        Hasil yang terlihat efektif peserta didik lebih mudah memahami materi dari video pembelajaran yang diberikan dan lebih tertarik dengan pembelajaran respon orang lain terkait strategi yang dilakukan yaitu teman sejawat dan kepala sekolah merespon positif dengan kegiatan pembelajaran yang inovatif sehingga dapat membuat peserta didik senang, nyaman dan semangat dalam pembelajaran. Hal ini di lihat selama proses pembelajaran berlangsung serta saat kegiatan refleksi di akhir pembelajaran.

     Faktor yang menjadi keberhasilan yaitu dukungan dosen pebimbing PPG, guru pamong PPG, kepala sekolah dan temen sejawat dan juga dukungan dari sumber belajar yang didapat.

Kemampuan dan keterampilan guru dalam menerapkan metode pembelajaran  yang bervariatif , model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, serta penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariatif.

C. Kesimpulan

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini mampu meningkatkan keaktifan  belajar peserta didik dituntut untuk bisa menganalisis sebuah permasalahan serta mencari solusi dalam memecahkan masalah tersebut, sehingga peserta didik terbiasa menghadapi masalah  kemudian peserta didik tertantang untuk menyelesaikan masalah.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) ini dapat dijadikan solusi untuk dapat membantu menigkatkan keaktifan belajar peserta didik .

Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang perlu dilakukan adalah: perbaikan RPP sesuai karakteristik siswa dengan melakukan tes diagnostik sebelum pembelajaran terlaksana, pengembangan materi dengan mengumpulkan lebih banyak sumber daya yang autentik dan relevan, melakukan evaluasi dan umpan balik ke siswa, melakukan kolaborasi dengan rekan guru, mengembangkan diri dengan mengikuti.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2023. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL). Komnasanak.com. https://komnasanak.com/kelebihan-dan-kekurangan-model-problem-based-learning-pbl

Oktavia Wulandari, T. T. (2020). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Tematik Terpadu. Jurnal Inovasi Pembelajaran, 1-25.

Prayogo Suluh. 2020. Upaya Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Jurnal Basicedu. Vol. 2 No. 2, 2020.

Rahmadani. 2019. Metode Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Darussalam, Aceh Besar: Lantanida Journal Vol. 7 No. 1 (2019) 1-100.

Rahma Yelnosia, T. T. (2020). Penerapan Model Problem Based Learning Pembelajaran Tematik Terpadu di kelas V Sekolah Dasar. Inovasi Pembelajaran SD, 166-183.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun