Mohon tunggu...
bettialisjahbana
bettialisjahbana Mohon Tunggu... -

Sarjana Arsitektur ITB. Lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia Teknologi Informasi, menjabat Presiden Direktur PT IBM Indonesia 8 tahun sejak 1 Januari 2000, wanita pertama di IBM Kawasan Asia Pasifik yang dipercaya memimpin operasi IBM di suatu Negara. Mendirikan dan memimpin QB Creative yang bergerak di Industri Kreatif, yakni QB Headlines, QB Architects, QB Furniture dan QB Creative IT. Kini Ketua Umum Asosiasi Open Source Indonesia, Anggota Majelis Wali Amanah ITB, dan Ketua Yayasan ITB Tujuh Sembilan. Ingin berbagi ilmu dan pengalaman di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akuntabilitas Pribadi

27 Desember 2009   12:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:45 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

QBHeadlines.Com - Salah satu klien saya menyampaikan bahwa salah satu tantangan terbesar di perusahaannya adalah kurangnya akuntabilitas pribadi di kalangan para manajer. Ketika ada masalah, seringkali yang terjadi bukannya berpikir apa yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah, malah menyalahkan orang lain. Sebagai akibatnya banyak waktu dan energi yang terbuang dan potensi maksimum perusahaan belum dapat direalisasikan.

Masalah yang dikeluhkan klien saya ini terjadi di banyak perusahaan. Banyak manajer masih menempatkan dirinya sebagai pegawai gajian saja, tidak lebih. Jadi bila ada masalah, sepanjang dia merasa bahwa dia sudah melaksanakan kewajibannya, maka dia tidak peduli lagi. Padahal perusahaan dan sang manajer akan jauh lebih sukses bila manajer menempatkan dirinya sebagai orang yang berkepentingan terhadap suksesnya perusahaan, sehingga bila ada masalah, dia akan secara aktif mencari penyebabnya dan dilanjutkan dengan mengambil langkah-langkah pemecahan. Dia juga tidak hanya peduli untuk memecahkan masalah yang disebabkan oleh dirinya atau timnya, melainkan pada semua masalah yang penting yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Dia bahkan secara proaktif melakukan langkah-langkah agar masalah-masalah bisa dicegah.

Pertanyaan Siapa, Mengapa dan Bila

Kita bisa jadi termasuk dalam orang-orang yang punya masalah akuntabilitas pribadi bila ketika ada masalah, kita malah mengeluh dan memposisikan diri kita sebagai korban dengan pertanyaan “mengapa”  sebagai berikut :


  • Mengapa orang-orang lain tidak ikut terlibat memecahkan masalah ini?

  • Mengapa sih, orang-orang di sini selalu menunggu ada yang terluka dulu sebelum sesuatu diperbaiki?

  • Mengapa saya tidak mendapatkan hak saya?



Kadang-kadang ada juga yang punya kecenderungan untuk menunda, dengan pertanyaan “kapan” seperti :


  • Kapan tim maintenance akan memecahkan masalah ini?

  • Kapan orang akan mulai melihat masalah keamanan ini dengan serius?

  • Kapan saya akan mendapatkan pelatihan agar saya bisa sukses?



Gejala masalah akuntabilitas juga bisa terlihat dari kecenderungan untuk mencari kambing hitam yang bisa dipersalahkan, melalui pertanyaan “siapa” seperti :


  • Siapa penyebab masalah ini?

  • Siapa yang bertanggung jawab atas masalah kualitas ini dan siapa yang akan memperbaikinya?



Ketika Akuntabilitas Pribadi Beraksi

Akuntabilitas pribadi kita beraksi ketika kita mengubah pertanyaan-pertanyaan yang memberikan kesan lepas tangan di atas menjadi pertanyaan yang lebih bertanggun jawab seperti :

Mengapa kita harus menjadi korban perubahan-perubahan ini?


  • Menjadi: Apa yang bisa saya lakukan agar saya bisa beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi pada pekerjaan saya? Bagaimana saya bisa berubah agar saya bisa memberikan nilai tambah yang lebih besar?


Kapan kita akan mempekerjakan pegawai yang lebih bagus yang lebih becus bekerja?


  • Menjadi : Apa yang bisa saya lakukan agar saya bisa menjadi mentor yang baik bagi orang-orang yang bekerja dengan saya?


Kapan orang akan melatih dan membantu saya?


  • Menjadi: Apa yang bisa saya lakukan sekarang untuk mengembangkan diri saya?


Mengapa sih, orang-orang itu tidak memperbaiki keadaan disini?


  • Menjadi: Apa yang bisa saya lakukan hari ini untuk membuat organisasi ini lebih baik? Bagaimana saya bisa jadi contoh bagi orang lain?


Kita semua bisa menjadi orang yang punya akuntabilitas pribadi tinggi bila kita mulai mengganti pertanyaan yang bernada lepas tanggung jawab, mengharapkan orang lain yang bertindak, menjadi pertanyaan yang meletakkan diri kita sebagai orang yang bisa melakukan sesuatu dan merubah keadaan.

Yuk, kita meningkatkan akuntabilitas pribadi ! Semoga kita semua semakin sukses.

Salam hangat penuh semangat!

Betti Alisjahbana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun