Mohon tunggu...
Betsy Emmanuela
Betsy Emmanuela Mohon Tunggu... Lainnya - Bachelor's, History Education

History and culture enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sejarah Awal Dinasti Qing

1 Juni 2022   23:31 Diperbarui: 19 September 2022   15:35 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dinasti Qing merupakan kekaisaran terakhir dari Tiongkok. Dinasti ini berlangsung dari tahun 1644 hingga 1911. Berawal dari orang-orang suku Nuzhe pada Kerajaan Jin yang berasal dari sheikh Aixinjuelo. Setelah Kerajaan Jin musnah, suku Nuzhe ditampung oleh beberapa Dinasti, salah satunya pada Dinasti Ming.

Kisah ini berawal dari Nuerhachi yang merupakan putra sulung dari komandan militer di Jianzhouwei yang bernama Axinjuelo Takeshi. Karena kedekatan ayahnya dengan Komandan Besar Daerah Militer Provinsi Liaodong, Nuerhaci diangkat anak oleh Jendral tersebut. Keberuntungannya ini membawa Nuerhachi untuk dapat mempelajari kebudayaan bangsa Han. Bahkan, ia menjadi seorang perwira yang sangat hebat.

Namun, tak lama ia harus meninggalkan jabatannya di militer dan berkonsentrasi sebagai sheikh dari suku bangsa Nuzhen. Atas pengalaman dan kecakapannya, ia berhasil mempersatukan seluruh wilayah sheikh suku bangsa Nuzhen. Dengan keberhasilannya ini, ia memproklamasikan rezimnya sebagai Jin terakhir dan menggantinya sebagai negara Daijin.

Pada bulan ke-4 tahun 1618, Nuerchi ingin melakukan balas dendam kepada Dinasti Ming yang telah membunuh kakek dan ayahnya. Nuerhachi mengerahkan pasukannya untuk menyerang dinasti Ming dan berhasil menduduki daerah Qinghe, Kota Fushun, Kota Shen’yang, Kota Lioyang, Provinsi Heilongjiang, Provinsi, Jilin, dan Pulau Kuyeba. Namun, pada bulan ke-2 tahun 1626 Nuerchi dikalahkan oleh Jendral Yuan Chonghuan. Kekalahannya ini mengakibatkan ia meninggal dunia. Atas perjuangannya selama ini, Nuerhachi dianugerahi sebagai Kaisar Gaohuangdi serta menjadi Kaisar pendiri Dinasti Qing.

Setelah Nuerhachi meninggal, kepemimpinannya digantikan oleh putranya yang ke-8 bernama Huang Taiji. Huang Taiji sangatlah terpelajar, pintar, dan gagah. Pada pemerintahannya, kebijakannya selalu berlaku bijaksana dan arif. Pada bulan ke-4 tahun 1636 Huang Taiji mengubah nama negara menjadi Daqing dan mengganti nama suku menjadi Manzhou. Namun, sebelum sempat menaklukkan sepenuhnya Dinasti Ming, Huang Taiji harus menutup usia pada usianya yang ke-52 tahun.

Setelah Huang Taiji meninggal dunia, kepemimpinannya digantikan oleh putranya yang ke-9 bernama Fulin atau Kaisara Shunzi karena usianya masih menginjak 6 tahun, Kaisar Shunzhi dibimbing oleh 2 pamanya yaitu, Duo’ergun dan Ji’erhalang. Due’ergun diangkat sebagai Shezhengwang atau pangeran wali. Saat berperan sebagai pangeran wali, pihaknya selalu berhasil memenangkan perang dan kemudian mendapatkan kekuasaan daerah Zhongyuan secara total dan menaklukkan dinasti Ming. Upaya pamannya tersebut diteruskan oleh Kaisar Shunzi yang pada saat itu menginjak usia 14 tahun. Ia meneruskan keberhasilan pamannya dengan membasmi secara tuntas keturunan Dinasti Ming.

Dengan keberhasilannya ini, melunasi pembalasan dendam yang telah dilakukan oleh pendahulunya dengan ini Dinasti Qing memperoleh kemenangannya atas Dinasti Ming dan dalam perkembangannya menjadi Dinasti yang besar.

Sumber:

Rowe, W. T. (2009). China’s Last Empire: The Great Qing. London: Havard University Press.

Taniputera, I. (2013). History Of China. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

W, Y. H. (2014). Sang Naga dari Timur. Jakarta, Jakarta, Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun