Mohon tunggu...
Betrika Oktaresa
Betrika Oktaresa Mohon Tunggu... Administrasi - Full time husband & father. Part time auditor & editor. Half time gamer & football player

Full time husband & father. Part time auditor & editor. Half time gamer & football player

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Generasi Muda Pencipta Pelayanan Publik Kelas Dunia

28 April 2018   10:28 Diperbarui: 28 April 2018   11:02 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu yang lalu (27/3/2018) memberikan arahan kepada 5.165 calon pegawai negeri sipil (CPNS) hasil rekrutmen tahun 2017 di Istora Senayan, Jakarta. Acara yang bertajuk Presidential Lecture ini digelar sebagai latihan dasar bagi CPNS yang berasal dari berbagai kementerian/lembaga agar bersiap untuk memberikan kontribusinya pada Indonesia.

Salah satu pesan Jokowi adalah para CPNS harus menjadi motor penggerak birokrasi yang baik nantinya dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Ia juga berpesan kepada para CPNS harus selalu memiliki rasa ingin tahu dan bekerja dengan inovasi, jangan hanya fokus pada rutinitas saja.

Membaca berita tersebut, saya kemudian teringat dengan gebrakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kanada terkait pelayanan publiknya yang dimulai dengan penggerak yang sama, yaitu generasi muda.

Kanada merupakan sebuah negara yang terletak di bagian utara Amerika Serikat dan di selatan negara bagian Alaska. Negara dengan luas wilayah 9,984,670 km2 itu memiliki sistem parlementer dalam monarki konstitusional. Sama halnya dengan negara-negara persemakmuran lainnya, Ratu Elizabeth II merupakan kepala negara dari Kanada, yang diwakili oleh Gubernur Jenderal Kanada untuk melaksanakan sebagian besar tugas kerajaan federal di Kanada.

Negara yang memiliki lagu kebangsaan berjudul "O Canada" tersebut diakui secara internasional mampu mengelola pelayanan publiknya secara efektif. Salah satu indikatornya dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah aparat sipil negara dengan jumlah penduduk Kanada.

Dari tahun ke tahun, persentase jumlah ASN dibandingkan jumlah penduduk semakin menurun. Pada tahun 1970, persentasenya masih berada pada kisaran 0,92% dan secara konsisten berkurang menjadi 0,72% pada tahun 2016. Angka itu cukup jauh dibandingkan dengan Indonesia yang pada tahun 2016 memiliki persentase 1,69%, atau lebih dari dua kali lipat persentase di Kanada.

Secara singkat dapat diartikan bahwa di Kanada, pada tahun 2016 seorang ASN dapat melayani 140 penduduk, meningkat 32 penduduk dibandingkan kondisi pada tahun 1970. Artinya, Pemerintah Kanada mampu mengelola ASN-nya secara efisien karena pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan oleh lebih sedikit pegawai. Kemudian, bagaimana dengan efektivitasnya?

Menurut International Civil Service Effectiveness (InCiSE) Index 2017, Kanada berada di peringkat teratas dari 31 negara dalam hal efektivitas pelayanan publiknya. InCiSE mengukur beberapa indikator seperti pengelolaan administrasi perpajakan, pembuatan kebijakan, keterlibatan, keterbukaan, integritas, manajemen krisis, manajemen fiskal, dan keuangan.

Kanada mengungguli negara-negara maju lainnya seperti Selandia Baru, Australia, United Kingdom, Finlandia, dan Swedia. Selain itu, Kanada berhasil menciptakan sebuah struktur ASN yang mewakili unsur keberagaman baik dari segi gender, suku, maupun agama.

Selain itu, terobosan besar yang dilakukan oleh Pemerintah Kanada, yang lebih dikenal dengan sebutan "Canada @150 2.017" semakin menegaskan posisi Kanada sebagai pionir dalam pengelolaan pelayanan publik termasuk pemberdayaan ASN disana.

"Canada @150 2.017" adalah proyek percontohan inovatif yang diluncurkan oleh Clerk of the Privy Council, pejabat pelayanan publik tertinggi pada Pemerintah Kanada yang dipilih langsung oleh Gubernur Jenderal atas saran dari Perdana Menteri. Clerk of the Privy Council bertanggung jawab memberikan saran dan masukan kepada Perdana Menteri dan kabinet dalam pengelolaan pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun