Wonogiri _ SMK Negeri 1 Pracimantoro hadirkan Jumariyanto (atau yang lebih akrab disapa Om Jum) Owner PT. Regarsport untuk berbicara dalam workshop kewirausahaan berbasis digital marketing di function room pada Rabu 5 Oktober 2022.
Acara ini diselenggarakan masih dalam rangkaian kegiatan SMK Pusat Keunggulan skema lanjutan. Menariknya, giat kali ini tim guru dan tenaga kependidikan SMK Negeri 1 Pracimantoro dibimbing secara langsung oleh sang owner PT. Regarsport terkait pentingnya cakap digital dan analisis big data di era sekarang.
Pria yang memutuskan keluar dari PNS ini telah memulai bisnis rintisannya sejak tahun 2014 silam. Awalnya, UD Regarsport hanya sebatas reseller jersey olahraga di sebuah blog. Ternyata, seiring berjalannya waktu respon konsumen baik dalam maupun luar negeri sangat fantastis.Â
Singkatnya, tahun 2019 telah berubah menjadi PT Regarsport yang tidak tanggung-tanggung telah mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi sebagai juara pertama seperti Rekor Muri (Reseller Produsen Jersey Terbanyak), PLN (Wirausahawan Tangguh), SOLOPOS (Startup Terpopuler) dan lainnya.
PT. Regarsport berkomitmen memajukan daerah, terbukti dari serapan tenaga kerja yang ada di pabrik maupun kantornya berasal dari masyarakat Wonogiri. Menutnya, aspek ekosistem digital perlu digarap dengan serius guna memaksimalkan penjualan.Â
Setidaknya ada enam inkubasi dalam Regarsport yang berhasil dikembangkan yakni; inkubasi pelaku marketing (reseller) dengan nama Teman itu Sukses Bareng, LPK garment, designer, broadcast (content creator), bootcamp IT (programmer) dan manager trainee.
Dengan penerapan hal tersebut, tidak heran omzet dapat terus meningkat tiap tahunnya bahkan di era pandemi saja dapat menyentuh angka 101M. Harapannya, anak-anak yang lulus nanti tidak ada opsi untuk tidak bekerja. Bahkan guru dan tenaga kependidikan-pun juga bisa ambil bagian.Â
Oleh karena peluang kerja dari PT. Regarsport sangat luas, mereka dapat menempati posisi sebagai reseller, garment, designer, programmer dan atau content creator sesuai dengan minat dan kualifikasi yang dimilikinya.
"Di era digital seperti sekarang, apapun bisa dijadikan konten. Mindsetnya, setiap saat setiap detik itu adalah konten. Bahkan perilaku konsumtif saja bisa jadi produktif atau menghasilkan. Mukbang contohnya! Apalagi, aktifitas guru sedang mengajar, pasti juga bisa jadi konten.Â
Sehingga, apabila terus belajar dan dikembangkan, bisa jadi content creator atau influencer yang baik". terang Om Jum.