Mohon tunggu...
Beti Malinda
Beti Malinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komuniksai Universitas Amikom Yogyakarta

Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Wisata Gunungkidul Tidak Hanya Pantai Selatan

1 April 2021   23:48 Diperbarui: 2 April 2021   00:51 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki lima kabupaten, dan salah satunya adalah Kabupaten Gunungkidul. Selama ini kabupaten Gunungkidul hanya terkenal dengan pantai-pantai pasir putih yang menawarkan pemandangan alam yang indah. 

Namun mari kita tengok ke ujung utara kabupaten Gunungkidul, 22Km dari pusat kota Gunungkidul dan 48Km dari titik 0 kota Yogyakarta, dimana terdapat sebuah pegunungngan yang cukup indah dengan pemandangan alamnya. Kita bisa menikmati sunset dan sunrise serta pemandangan kota-kota kecil di bawahnya dari atas. 

Selain menikmati pemadangan alamnya di sana kita bisa belajar sejarah dan kebudayaan diwaktu-waktu tertentu, seperti waktu nyadran. Gunung Gambar terletak di Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul. Gunung Gambar memiliki ketinggian 650 Mdpl.

Seperti tempat wisata pegunungan di Gunungkidul lainnya, Gunung Gambar juga menyimpan nilai sejarah tersendiri. Konon sekitar abad 18 Raden Mas Said yang merupakan menantu dari Pangeran Mangkubumi menggunakan Kawasan ini sebagai markas rahasia untuk menyusun strategi perang melawan penjajah Kolonial Belanda. 

Di tempat inilah Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa mendapatkan wangsit berupa gambaran strategi yang sebaiknya dipakai untuk melawan Belanda. Beliau juga kemudian menggambarkan rencana yang akan dilakukan di atas batu. 

Oleh sebab itulah Kawasan ini disebut dengan Gunung Gambar. Pangeran Samber Nyawa menjadikan Kawasan ini sebagai tempat bertapa lantaran Kawasan ini dipercayai sebagai petilasan Pangeran Gading Mas salah satu putra dari Prabu Brawijaya V saat terjadi runtuhnya Kerajaan Majapahit. Jadi Gunung Gambar tak hanya menawarkan wisata alam, tetapi juga sebagai tempat untuk belajar sejarah para pendahulu.

Akses untuk menuju wisata Gunung Gambar pada titik tertentu mengalami kerusakaan. Untuk menuju puncak Gunung Gambar kita memerluka perjuangan yang ekstra karena kendaraan hanya bisa sampai di kaki gunung, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki. Perlu hati-hati karena jalanan yang cukup terjal dan berbatu. Tapi lelahnya perjuangan menuju puncak akan terbayar lunas dengan indahnya pemandangan di atas Gunung Gambar.

Hamparan hutan hijau yang membentang luas, Kawasan persawahan, dan pegunungan Merapi, Merbabu serta gunung Sumbing pun terlihat dari puncak Gunung Gambar. Bahkan jika cuaca cerah kita dapat melihat Waduh Gajah Mungkur dari atas Gunung Gambar.

Karena letak wisata Gunung Gambar di pedesaan, maka suasana pedesaan yang ramah masih sangat kental dan asri.

Wisata Gunung Gambar dibuka setiap hari. Harga tiket masuknya Rp 3000 dan parkir Rp 2000.

Di puncak Gunung Gambar terdapat beberapa pendopo dan gazebo yang bisa kita jadikan tempat untuk beristirahat sembari menikmati semilir angina gunung yang sepoi-sepoi. Tak hanya pemdangan hijau yang asri dan balutan kabut, kita juga bisa melihat Kota Wonosari, Kota Klaten dan daerah lain di sekitar Gunung Gambar.

Gunung Gambar menjadi spot primadona baru bagi masyarakat untuk menikmati matahari terbit. Pukul 5-6 pagi adalah waktu yang pas untuk menyaksikan sunrise dengan kabut tebal yang mengelilingi pegunungan. Di sore hari, sunset yang cantik dijamin mampu menenangkan jiwa dan melepas segala penat di kepala. Pemandangan malam juga tak kalah indah, kita bisa menikmati pemandangan lampu-lampu kota yang germerlap.

Selain wisata alamnya Gunung Gambar juga menawarkan wisata budaya. Setahun sekali Kawasan gunung Gambar mengadakan upacara nyadran atau sadranan dan acara kesenian tradisonal khas Kecamatan Ngawen seperti Rindhing Gumbeng. Upacara nyadran dilakukan di bula Syaban atau Ruwah, tapi di Gunung Gambar Upacara Sadranan dilakukan ketika selesai masapanen padi kedua. Kurang lebih dilakukan pertengahan tahun bulan Juli dan pada hari Senin Legi  atau Kamis Legi menurut kalender Jawa. Pada upacara ini suasana akan ramai karena aka ada kirab hasil bumi dan sesaji. Aneka pertunjukkan budaya juga digelar untuk memeriahkan Upacara Sadranan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun