Mohon tunggu...
Beti.MC
Beti.MC Mohon Tunggu... Relawan - Menulislah Selayaknya Bertutur, Mengalirlah Energi Kebaikan

Berbagi pengalaman, kesempatan dan cerita sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kaulah yang Membuatku Bertahan

28 Juli 2022   19:45 Diperbarui: 28 Juli 2022   19:51 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bertahan, itulah sifat yang kupelajari dari sebuah drama romantis ini.

Lagi-lagi suasana pedesaan yang asri dan memanjakan mata menjadi lokasi seri drama. Kali ini bukan drakor, melainkan drama Barat, eh Amerika. 

Sudah lama aku tidak menonton film-film Barat sejak kesengsem sama daya tarik Korea. Kali ini, belok agak jauhan ya, ke suasana padang hijau, gunung dan sungai yang bersih. Pokoke, mata kita seger deh lihat serial ini.

Alkisah, pelarian seorang Mel, perawat dari Los Angeles yang menempuh perjalanan panjang demi memulihkan dirinya. Tak terbayangkan bahwa dirinya melewati bermacam tragedi hidup berturut-turut. 

Kematian sang Mama sangat terasa dalam dirinya termasuk yang mendorong dia terjun menekuni dunia keperawatan.

Perempuan yang ramah, senang membantu dan cantik menjadi bahan pembicaraan di sebuah daerah kecil Virgin River. Entah memang plot film kaya gitu ya, selalu ada sosok hero yang dimunculkan. 

Siap membantu dan memberikan pertolongan, kayanya pas terus tokoh itu yang muncul. Sudah terbiasa juga kita menyaksikan sang tokoh itu ganteng dan cantik. Ah, memanglah dunia akting itu menonjolkan yang semenarik mungkin.

Sosol Mel yang rapuh sedikit demi sedikit terungkap kisah masa lalunya. Sosok Jack Sheridan berhasil meyakinkan keberadaan Mel di kota kecil itu sangat berarti bagi warga sekitar. Bantuan demi bantuan diberikan Mel secara nyata dan memperlihatkan sosok perawat yang kapabel. Bahkan di saat darurat dan mendesak, dirinya mampu bekerja dengan baik.

Dalam beberapa kesempatan, Jack-lah yang menjadi teman bercerita, melakukan pertolongan dan perjalanan. Kalau orang Jawa, ada istilah witing tresno jalaran soko kulino. Gitu ya? Jack yang sebenarnya dekat dengan seorang perempuan lain, luluh juga hatinya. 

Mantan marinir yang mengalami trauma karena perang dan kehilangan seorang anggota pletonnya, lama-kelamaan merasakan kedekatan dengan suster yang menawan.

Drama yang mempertemukan sosok-sosok lemah tengah berjuang mengatasi permasalahan dalam dirinya membalut cerita drama ini. Tokoh satu dan lainnya bermunculan dengan kisah dan dramanya masing-masing, membuat setiap episodenya menarik untuk ditonton. 

Durasi setiap episode yang singkat sekitar 40 menitan membuat mata tak ingin ke lain layar, maka siapkan waktu untuk menonton. Makin ke belakang, episodenya makin hot, adegan memadu kasih yang hangat menghiasi layar kaca, maka sebaiknya ditonton saat malam hari, atau waktu anak-anak sudah berada di kamarnya. Dijamin, menontonnya makin romantis.

Episode yang pendek dan menampilkan tema yang berkelanjutan pasti membuat kita ingin segera menghabiskan judul ini. Eits, nikmati saja, ada lagu-lagu yang menarik untuk didengarkan, liriknya juga cocok dengan situasi yang ditayangkan.

Drama Virgin River ini cocok untuk pasangan muda, pasangan menuju lansia atau mereka yang jomblo. Ada banyak makna yang disajikan, tentang kesetiaan, interaksi dalam komunitas, pergulatan batin dan kegigihan mencapai tujuan ditampilkan dengan cara yang apik. 

Nilai plusnya, menikmati suasana alam yang sangat bersih dan menenangkan. Tidak perlu tiket untuk keluar negeri, tidak perlu baper karena belum bisa jalan-jalan, serial drama ini dijamin bisa mengisi malam-malam Anda penuh cinta.

Mau bukti, cuss lah ke Netflix, pilihlah jadi santapan malam ini. Maljum sis.

Malam setelah gajian, makin seeerrr.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun