Mohon tunggu...
Beti.MC
Beti.MC Mohon Tunggu... Relawan - Menulislah Selayaknya Bertutur, Mengalirlah Energi Kebaikan

Berbagi pengalaman, kesempatan dan cerita sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengasuh Jiwa Kecil

19 Maret 2022   16:18 Diperbarui: 21 Maret 2022   06:26 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar pemikiran kita ini dikelola oleh alam bawah sadar, hampir 90%, dibandingkan dengan kekuatan logika yang hanya 10%. Jiwa kecil yang tidak sehat bisa menimbulkan personality disorder. Bisa jadi simptom yang saat ini kita rasakan, asal mulanya karena kejadian di masa lalu.

Melalui meditasi singkat pagi hari ini, kami peserta webinar dituntun untuk exercise mengenali diri masing-masing, menilik hati untuk beberapa hal yang dapat memicu emosi kita. Ada 15 hal yang ditanyakan dan kita diminta menjawab sesuai dengan yang kita rasakan.

Setelah merasakan sensasi dan apa yang dirasakan saat bermeditasi, kami diberikan waktu untuk memberikan skoring. Dari skor inilah dilihat hal-hal yang paling dekat dengan kita, memicu emosi kita selama ini. Terapis memberikan panduan selama meditasi, mengajak diri kita untuk menjumpai jiwa kecil yang muncul untuk disapa, diberi perhatian dan berkomunikasi. Ini saat kita dibawa mundur jauh ke masa-masa kecil yang hampir tidak pernah ditengok lagi saat dewasa. Ah, rupanya jiwa kecil ini rindu untuk menyampaikan sesuatu pada kita.

Selesai meditasi, kami diberikan waktu untuk menuliskan surat kepada jiwa kecil, menyampaikan apa saja, termasuk jika saat ini belum selesai komunikasinya, berjanji akan datang lain waktu untuk menengoknya. Perjumpaan yang dirindukan jiwa kecil agar tidak merasa ditinggal.

Tidak semua proses aku lalui dengan baik, mungkin aku yang belum siap berdialog dengan si kecil, tetapi aku bisa merasakan, dia perlu didatangi lagi agar tak menggangguku saat ini.

Berdamai dengan keadaan ternyata tidak mudah, bahkan ungkapan hanya waktu yang memulihkan itu tak sepenuhnya tepat. Ya kalau kita mencoba memperbaikinya, kalau tidak, ya hanya jadi ganjalan saja.

Pagi ini aku tercerahkan bahwa apa yang kita tunjukkan saat ini merupakan akumulasi dari kejadian sebelumnya. Bisa jadi kemarahan, kesedihan, rasa sakit yang tak kunjung sembuh (bahkan secara medis tak ada problem) itu bagian dari jiwa kecil yang kurang sehat.

Pengalaman masa kecil yang memberikan luka atau trauma sehingga bisa memberikan dampak saat dewasa (Adverse Childhood Experience) perlu dipulihkan. Bersama menjalani proses untuk berdamai dan menerima keadaan diri kita agar siap untuk melakukan pengasuhan pada anak kita. Bukankah sebaiknya kita segera memulihkan diri kita, sebelum berdampak jangka panjang. Anak-anak yang hidup dengan kita layak mendapatkan sosok orang tua yang bisa dipercaya untuk mengasuhnya dengan tepat.

Saatnya terbuka untuk "mengasuh jiwa kecil" yang kurang sehat agar bisa mendidik putra-putri dengan lebih sehat. Untuk apa? Masa depan mereka dan kesehatan jiwa kita.

Referensi:

https://prosiding.iainponorogo.ac.id/index.php/piaud/article/download/449/191/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun