Mohon tunggu...
BETHARI ARRAYAINI
BETHARI ARRAYAINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Saya seorang Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Universitas Malang Berhasil Mengembangkan Budidaya Maggot BSF di Desa Samar Pagerwojo Tulungagung

2 November 2024   21:41 Diperbarui: 2 November 2024   22:01 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maggot BSF (Black Soldier Fly)/dokpri

Tulungagung, 3 Oktober 2024 -- Mahasiswa Universitas Malang yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung berhasil mengembangkan budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi pengelolaan sampah organik. 

Mereka adalah Ardika Saputra, Wulan Aura Setyo Putri, Bethari Arrayaini Hidayah, Adinda Salsa Leviona, Iqbal Lutfillah Husna, Hafiizh Ayom Rabbani Hasya, dan Abidzar Ulil Abshar dengan Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Bapak Slamet Fauzan, yang berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat desa melalui inovasi budidaya yang berkelanjutan.

Budidaya maggot BSF ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah organik yang sering menumpuk di desa tersebut. Maggot BSF atau larva dari lalat tentara hitam ini, dikenal sebagai salah satu agen dekomposer terbaik yang mampu mengubah limbah organik menjadi pakan ternak yang bergizi tinggi. Selain itu, proses ini juga menghasilkan kompos yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah pertanian.

Maggot BSF (Black Soldier Fly)/dokpri
Maggot BSF (Black Soldier Fly)/dokpri
Wulan menjelaskan bahwa ide ini muncul setelah melihat potensi besar dari limbah organik di desa yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. "Kami ingin memberikan solusi yang ramah lingkungan dan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," ungkap Wulan.

Dalam waktu satu setengah bulan, mereka berhasil membangun instalasi sederhana untuk budidaya maggot dengan bantuan masyarakat desa. Pelatihan mengenai cara mengelola maggot dan manfaatnya bagi pertanian juga diberikan kepada warga. Bethari menambahkan bahwa produk yang dihasilkan dari budidaya maggot ini dapat menjadi alternatif pakan ternak yang lebih murah dan berprotein tinggi.

"Kami berharap budidaya ini dapat diteruskan oleh warga setelah kami selesai KKN, sehingga bisa menjadi salah satu usaha mandiri yang berkelanjutan," kata Bethari.

Kepala Desa Samar, Bapak Rubik Astono, mengapresiasi inisiatif para mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang. Menurutnya, program ini sangat membantu dalam mengurangi beban sampah organik di desa serta memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat.

Program KKN yang berlangsung selama satu setengah bulan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk lebih aktif dalam mencari solusi terhadap permasalahan lingkungan di daerah pedesaan. Dengan adanya inovasi ini, Desa Samar berpotensi menjadi salah satu desa percontohan dalam pengelolaan sampah organik dan budidaya maggot BSF di wilayah Pagerwojo, Tulungagung.

Masyarakat desa menyambut positif proyek ini, terutama dalam pemanfaatannya yang dirasakan langsung bagi peternak dan petani lokal. Para mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang berharap agar inovasi ini bisa terus berkembang, sehingga dampak positifnya semakin dirasakan oleh banyak orang terutama masyarakat di desa Samar, Pagerwojo, Kab. Tulungagung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun