Mohon tunggu...
Betel Zebua
Betel Zebua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berjuang dan Terus Berjuang.... Raihlah Harapanmu walau itu masih sebuah misteri

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pertarungan 60 Juta Euro di Wembley Stadium

23 Mei 2013   10:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:09 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_263074" align="alignnone" width="580" caption="Sumber Gambar : namafb.com"][/caption] Perang dahsyat bakal terjadi di London, Inggris Minggu (26/05/13). Peralatan perang pun telah dipersiapkan oleh masing-masing kubu. Wembley Stadium akan menjadi saksi bisu pertarungan hidup mati antara dua klub raksasa Jerman, Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund. Jutaan mata manusia pun akan tertuju pada pertempuran ini. Genderang perang telah ditabuh, dimulai oleh Matias Sammer saat bersitegang dengan pelatih Dortmund Jurgen Klopp di laga terakhir bundesliga, keduanya saling berhadapan dan mengeluarkan ekspresi emosional. Namun perseteruan ini tidak berlanjut sengit, namun bumbu-bumbu perang itu telah mulai panas. Seminggu sebelum partai puncak digelar, Dortmund juga memulai aksi terornya dengan menggantungkan kostum bernomor 20 milik klub Manchester United di museum klubnya. Siapa lagi kalau bukan Ole Guna Solksjaer, mantan pemain MU yang mengenakan kostum tersebut. Masih ingat...? tahun 1999 Bayern Munchen melangkah ke Final Liga Champion berhadapan dengan MU, kemenangan didepan mata pun hilang dalam waktu sekejap saja. Gol Solksjaer memupus harapan Munchen memenangi liga champion di musim itu. Dengan memampangkan kostum ini di museum yang seharusnya bukan tempat tergantungnya kostum tersebut, bukankah ini seolah-olah Dortmund mengingatkan Bayern Munchen apa yang terjadi 14 tahun silam?. Dortmund sepertinya mengisyratkan bahwa jika MU mampu membunuh Bayern hanya dalam tempo 120 detik saja, maka kami pun bisa melakukannya. Perang urat syaraf memang benar-benar telah dikobarkan. Namun apa sih yang menjadi inti dari peristiwa-peristiwa ini? Sampai-sampai dua klub yang sama-sama berasal dari Jerman ini saling ancam-mengancam? Bukankah kedua klub ini merupakan penyuplai terbesar pemain-pemain nasional Jerman? Tapi pertemanan yang seharusnya terjadi oleh sesama Jerman pun seakan terhapus di pertandingan ini. Selain prestasi dan gengsi prestise klub yang harus tetap dijaga sampai mati, satu hal yang menjadi incaran tersendiri oleh klub-klub peserta liga champion musim ini adalah FULUS. Bayangkan saja jika memenangi liga champion musim ini, sang pemenang bakal diprediksikan akan mendapat hadiah uang sebesar 60 Juta Euro. Bukankah ini nilai yang begitu fantastis? Tentunya setiap klub akan berusaha untuk mencapai puncak dan memenanginya hanya untuk meraup keuntungan yang cukup besar. Wajar saja jika pertarungan ini pun bagaikan sebuah perang dahsyat, api-api perang akan terus berkobar sampai pluit berbunyi, tidak tertutup kemungkinan para fans juga sudah mulai meneror dengan gaya masing-masing. Bukankah ini selain sebuah prestasi, pertandingan ini adalah Pertarungan 60 Juta Euro?. Apapun itu mari menyikapinya sebagai sebuah atraksi olahraga tingkat tinggi yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Bagi para Fans, biarlah euforia ini nantinya menjadi penumbuh semangat sportivitas, biarlah perang 60 juta Euro tersaji di Wembley, namun harus di ingat bahwa apapun perangnya, itulah sepakbola yang selalu menghadirkan sajian fantastic dan begitu emosional. Link sumber : http://www.liputanchampions.com/read/589673/dortmund-gelar-perang-urat-saraf, http://www.dw.de/klub-raih-keuntungan-dari-liga-champions/a-16829445,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun