PT Bentara Tabang Nusantara (BETA-UAS), produsen drone dari Indonesia, dan Terra Drone, perusahaan penyedia jasa drone terbesar di Dunia yang berasal dari Jepang, hari ini mengumumkan kerja sama strategis untuk mengekspor drone produksi dalam negeri ke pasar internasional. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian pengadaan 40 unit drone RAYBE dalam acara pembukaan pameran Indonesia Drone Ekspo 2023, yang disaksikan oleh Kementrian Perindustrian RI, Jakarta, Kamis (10/8).
RAYBE adalah drone pemetaan inovatif produksi dalam negeri dengan konfigurasi VTOL yang memungkinkannya beroperasi dengan andal di lokasi yang minim area terbuka. Drone ini telah memperoleh sertifikasi TKDN dan terdaftar di e-katalog pemerintah, sehingga menegaskan kualitasnya sebagai produk drone pemetaan lokal terpercaya.
Michael Wishnu Wardana Siagian, Managing Director Terra Drone Indonesia, menyatakan "Berdasarkan pengalaman kami, RAYBE dari BETA-UAS merupakan produk yang solid dan memiliki potensi besar untuk mendukung operasi kami yang semakin penuh tantangan. Melalui kepercayaan pada produk lokal seperti RAYBE, kami berharap industri drone dalam negeri memiliki lebih besar ruang untuk bertumbuh kembang, baik dalam performa maupun kehandalan."
Kerja sama ini sekaligus menjadi langkah strategis BETA-UAS untuk menghadirkan teknologi drone pemetaan lokal berkualitas tinggi yang mampu bersaing di kancah internasional dengan dukungan ekspor dari Terra Drone.
"Kami bangga dapat menjalin kerja sama strategis dengan Terra Drone dalam upaya menghadirkan RAYBE ke pasar global. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat posisi teknologi drone lokal Indonesia di pasar internasional," kata Indra Permana Sopian, CEO BETA-UAS.
Selain pasar internasional, kebutuhan drone komersil di Indonesia juga sangat besar di berbagai industri. Salah satunya dapat terlihat dari kebutuhan pemerintah dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Kementrian ATR/BPN dan survey garis pantai Badan Informasi Geospasial seluruh Indonesia yang harus menggunakan drone.
"Kami mendukung industri drone dalam negeri untuk terus meningkatkan kualitas dan nilai TKDN-nya agar dapat mensuplai kebutuhan dan mendukung program-program pemerintah," ucap Yan Sibarang Tandiele, selaku Sekretaris Ditjen ILMATE, Kementerian Perindustrian RI.
BETA-UAS adalah perusahaan desain dan manufaktur drone yang berlokasi di Bandung sejak tahun 2016. Perusahaan ini telah merancang berbagai jenis drone untuk kebutuhan pemetaan, pemantauan, logistik, pertanian, perkebunan hingga pertahanan. Beberapa pengguna drone RAYBE yang telah merasakan manfaatnya diantaranya, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Adaro Metal, PT Timah, dan Kementerian PUPR.
Tito Tambayong, selaku Managing Partner Asia Pacific Ventura yang mendukung pendanaan kerja sama ini turut menambahkan, "Dengan perkembangan automasi dan AI, segenap pemangku kepentingan termasuk investor harus mulai memperhatikan potensi teknologi drone yang dapat dikuasai di dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan serta kemandirian nasional. Teknologi dan produksi drone adalah salah satu sektor industri strategis yang perkembangannya tidak terhindarkan dalam berbagai aplikasi. The future is autonomous!"
"Penandatanganan kerja sama ini merupakan perkembangan besar industri teknologi tanpa awak di Indonesia. Karena kebutuhan drone sudah dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri," ucap Asha Wadya Saelan, selaku Founder Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA).
Kerja sama ini juga merupakan bukti komitmen BETA-UAS dan Terra Drone untuk mendukung pengembangan industri drone di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan investasi di sektor drone, dan juga akan meningkatkan daya saing industri drone Indonesia di pasar internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H