Mohon tunggu...
Betary Maharani
Betary Maharani Mohon Tunggu... lainnya -

Pecinta Hujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terkumpul

25 Februari 2012   07:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:40 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


  • mereka-reka arti tarot di jemari yang terbuka, menebak bagian mana yang terluka atau sebelah mana yang masih bisa merasa (13Feb2012)

  • rumput dan lumut rebah pasrah, menengadah, menanti petuah, yang entah...~langit mana yang akan membuncah...membagikan sedekah. (31Jan2012)

  • aku takut kamu bosan, bantal...tiap hari kutiduri lalu kutinggalkan... (30Jan2012)

  • ada jeda antara sunyi dan suara. kita disana. menanti jawab atas semua do'a. (25Jan2012)

  • menamaimu senja, seperti saat ini, berbatasan antara mimpi, dan nyata...merindukanmu datang, setiap hari, menghitung berapa butiran air mata. aku jatuh cinta padamu, entah berapa lama, entah betapa sakitnya...tapi aku yakin, tak kan lama. penantian ini tak sia-sia... dan itulah yang membuatku lebih bahagia. mengalahkan rasa-rasa lainnya.

  • tangismu pedih, hujan lirih ...kau masih di bawah tubuh, kutindih. (18Jan2012)

  • bahwasanya mungkin aku terlalu rindu kamu. hingga bahasa yang kutulis, cuma rindu dan kamu. hanya itu. (18Jan2012)

  • hujan di tepian, mengetuk mencoba masuk, rindu di kedalaman, menelusuk meremuk (18Jan2012)

  • aku berencana membunuh mimpiku malam ini, lalu membakarnya pagi-pagi sekali. (17Jan2012)

  • langkah pagi ini diberati, ribuan kaki kaki, yang enggan berdiri.... (16Jan2012)

  • pun pagi ini, masih ada embun di sudut pipi, mencoba luruh jatuh, menunggu disentuh. (16jan2012)

  • cinta ini semacam titik-titik kecil di sanubari, yang mengingatkan betapa rapuhnya hati, bila rindu ini segera tak kau sudahi... (11Jan2012)
  • semburat jingga di pelataran tenda yang kau bangun di ujung mata, adakah aku disana, sebagai akhir dari perjalanan tanpa asa... (06Jan2012)
  • ada sedikit ruang dlm hubungan kita, harusnya kita beri lem saja, agar terekat, bisa saling lihat. tanpa harus buka mata, hny indra perasa. (06Jan2012)
  • lagu ini, lagu kita. lalu lalang ditelinga, bukan tak mau mendengarkan, hny terlalu menyakitkan, semenjak kau disana, entah bersama siapa...(06Jan2012)
  • meski kau belum berwujud, namamu tak pernah luput kusebut. dalam setiap do'a dan sujud (06Jan2012)
  • aku pelangi semu, monokromatik hitam-putih dan abu, bersinggasana di langit yang membeku...(06Jan2012)
  • hatimu terlampau lama menyepi di keterasingan, sayang. Bolehkah kuselip sedikit harapan ? Agar kau bisa bedakan antara mimpi dan kenyataan. (06Jan2012)

  • duaribuduabelas mudah2an taun depan tidak semakin memelas (311211)
  • cinta itu sederhana, sesederhana ciuman kening di pagi buta (311211)
  • mencintaimu, inginku tanpa luka, namun tetap saja~ rindu ini menimbulkan luka, meski terkadang aku menikmatinya~ (281211)

  • mungkin benar ada kandungan warna hijau dlm ungu dan hitam dlm abu. dan mungkin saja benar ada potongan tulang rusukmu bersemayam di dadaku (281211)
  • aku ingin berlindung di matamu yang teduh, untuk sekedar menyandarkan tubuh...Yang kian lama kian rapuh (281211)
  • mungkin ada nyamuk yang terbang di sela-sela percumbuan kita, mendengar pembicaraan cinta, lalu menyampaikannya pada dunia, siapa sangka... (281211)
  • ibu adl malaikat tak bersayap, tanpa diminta ia kan slalu mendekap. melindungimu bagaikan atap (221211)
  • aku jatuh cinta pada sore, ia bersahabat dgn senja jingga dan matahari yang meredup. angin tipis di sela-sela jendela adl kekasihnya (191211)
  • αϑα sepi yang bisu saat mata kita beradu...αϑα jengah yang pasrah saat bibir mengucap pisah...αϑα kalbu penuh rindu saat kita tak bertemu. (171211)
  • barangkali aku hanya akan berada dalam ingatan, namun tak kan pernah bisa berdampingan~ (171211)
  • merindukanmu seperti ini, saat hujan yang malu-malu menyentuh bumi...jatuh, berhenti, jatuh, lalu berhenti lagi. (141211)
  • seperti ini, menggenggam erat jari jemari, tapi takut untuk memeluk tubuh yang sedari tadi menanti. (141211)
  • selalu αϑα kereta untukmu pulang, hanya saja kau mungkin enggan, menemukan stasiunmu yang tlah lama hilang~ (131211)
  • kamu = masa depanku | bagaimana kau tau ?! | ada wajahku membias di gelap bola matamu || (131211)
  • sendiri itu menakutkan, sayang...kau tak kan pernah tau apa yang bisa ia lakukan pada pikiran. membunuhmu perlahan-lahan. atau menerawangkan imajimu jauh ke awan... (121211)



kumpulan tulisan dalam 140 karakter di @betarymaharani :) selama kurang lebih 3 bulan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun