Tidak hanya sampai situ, buku ini bahkan membahas pertanyaan tentang urutan penciptaan! “Mana yang lebih dulu diciptakan? Ruh dulu kemudian jasad, atau sebaliknya?” Pertanyaan lucu seperti ini seolah mengingatkan saya dengan teka teki jaman sd dulu. Duluan mana telur atau ayam?
Pada dasarnya, manusia memang tidak terlibat dan andil sedikitpun dalam proses penciptaan dirinya. Hal ini sepenuhnya berada dalam hukum alam. Menurut Ibnu Qayyim, ruh manusia diciptakan lebih dahulu daripada badannya mengacu kepada dua ayat al-Qur'an yaitu surat al-A'raf ayat 172 dan ayat 11, bahwa ruh manusia telah diciptakan hingga kemudian ditiupkan kedalam diri manusia ketika masih berupa janin dalam rahim ibunya.
Bahasan lanjutan dalam kitab ini kemudian menjabarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kompleks yang sering kali terlintas dalam benak kita. Seperti; Apakah ruh dapat mati? atau yang mati hanya jiwanya saja? Bagaimana kita menjawab orang atheis yang mengikari tentang siksa kubur? Apa saja hal yang menyebabkan siksa kubur dan hal yang dapat menyelamatkan kita dari siksa kubur? selama apa siksa kubur itu berlangsung? sampai kiamat kah? Apa maksud sempit dan lapangnya sebuah kubur? bukankah semua ukuran kubur itu sama? Lalu apakah 'wawancara di alam kubur' oleh malaikat Munkar-Nakir hanya untuk kita umat muslim atau untuk umat yang lain juga? Apakah anak-anak juga diuji dalam kubur mereka?
Hingga diakhir buku, dibahas tentang hakikat dari jiwa. Apakah jiwa dan ruh merupakan satu kesatuan atau berbeda? Menurut Ibnu Qayyim, jiwa dan ruh adalah dzat yang sama. Bedanya, ruh disifatkan dengan kehidupan badan, sementara jiwa disifatkan dengan kemulian sikap. Jiwa ibarat 'sosok' yang bertanggung jawab atas segala perbuatan kemanusiannya. Jiwalah yang memilih dan memutuskan kebaikan atau keburukan dalam hidupnya yang akan dipertanggung-jawabkanan pada hari kebangkitan kelak. Berbeda dengan jiwa, ruh merupakan anugerah sebagian sifat-sifat Allah kepada makhluk-Nya. Dengan ditiupkannya ruh, saat itulah kita mampu bernafas, hidup. Mungkin mudahnya, Ruh adalah 'sesuatu' yang menjadikan manusia itu hidup dan Jiwa adalah 'sosok' penentu setiap pilihan dalam kehidupannya.
Betapa pertanyaan dan bahasan tersebut adalah perkara yang sangat 'berat'. Namun buku ini mampu mengulas tuntas perihal seperti ini hingga terjawab sudah 'penasaran' kita, dilengkap dengan dalil yang menjadi pemandunya.
Hal-hal yang sekilas terasa 'konyol' dan sensitif untuk ditanyakan, namun faktanya memang sering dipertanyakan. Tanpa ilmu, kita hanya bisa menjawabnya dengan guyonan. Namun dengan ilmu dan syariat yang benar, kita bisa menambah pengetahuan dan meningkatkan keimanan.
Karena dengan memahami ini, kita akan menyadari, betapa hebat dan agungnya kuasa Rabbi dalam mengatur semua tentang diri kita, hidup kita, ruh kita, hingga kematian dan rangkaian kehidupan setelahnya nanti. Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi perantara bagi kita dalam mendapatkan jawaban atas lintasan pertanyaan-penasaran kita selama ini.
Spesifikasi Buku:
Judul : Rahasia Ruh dan Kematian
Penulis : Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
ISBN : 978-623-7327-41-7
Ukuran : 15.5 x 24
Isi : 604 halaman
Penerbit : Turos Khazanah Pustaka Islam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H