Mohon tunggu...
Beta Firmansyah
Beta Firmansyah Mohon Tunggu... Guru - Hidup dengan menebar manfaat dan kebahagiaan

Seorang guru di sekolah swasta. Katanya sih jurusan Ilmu al-Qur'an & Tafsir (IAT) dan Akidah dan Filsafat Islam (AFI), soalnya tidak terlalu mencerminkan hhee.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Istigfar, Bukti Kesadaran: Catatan Doa Hari Ke-5

29 Maret 2023   13:30 Diperbarui: 29 Maret 2023   13:32 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

DOA HARI KE-5

"Ya Allah, jadikan aku di bulan ini termasuk mereka yang beristighfar kepada-Mu. Masukkan aku ke dalam kelompok yang saleh di antara hamba-hamba-Mu. Tuliskan aku di antara kelompok para kekasih yang dekat dengan-Mu. Demi kasih-Mu, Wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

"Nun Gusti, jantenkeun abdi di sasih ieu ti antara jalma-jalma anu salawasna istigfar ka Gusti. Lebetkeun abdi kana golongan anu soleh diantara abdi-abdi Gusti. Seratkeun abdi kalabet ti antara para wali Gusti anu caket ka Gusti. Demi kamurahan Gusti, Nun dzat Anu Maha Welas ti sakabeh anu Welas"

Terjemahan Bahasa Indonesia: Kang Jalal. Basa Sunda: Kang Oman

Catatan Penulis: Istigfar, Bukti Kesadaran

Tak pernah ada seorang pun yang merasa dirinya tak berdosa. Bahkan setingkat Nabi saja, selalu merasa dirinya berdosa. Beliau beristigfar tidak kurang dari 100 kali tiap pagi dan sore. Lalu apakah kita sangat sombong dengan tidak pernah beristigfar? 

Atau mungkin saja kita selalu mengucapkan kalimat istigfar "astagfirullahal'adzim" ratusan kali. Tapi pada praktiknya, perbuatan dosa masih saja selalu kita lakukan. Entah seberapa barani kita mempermainkan ajaran Tuhan. Jika Tuhan lebih mendahulukan sifat Mengazab daripada Maha Pemaaf, entah apa yang akan terjadi pada diri ini. Kita tidak akan pernah bisa membayangkannya. Akan tetapi anehnya, kebaikan Allah tersebut selalu kita balas dengan pembangkangan.

Meratapi salah dan beristigfar merupakan bukti kesadaran seorang hamba yang diliputi dengan dosa. Teladan Nabi yang selalu beristigfar harus menjadi acuan kita dalam hidup, walaun Nabi terjaga dari berbuat dosa, tapi tak kurang dari 100 kali dalam sehari beliau beristigfar.

Tidak hanya melafalkan kalimat istigfar, meminta ditutupi dosa juga bisa dengan melakukan amal kebaikan seperti puasa, Salat Jumat dan lainnya. Sehingga, dengan berbuat baik secara tulus saja sama dengan beristigfar. Dan momen Ramadan adalah momen untuk menyucikan dan memurnikan diri kita. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun