Awal mulanya saya menjadi orang yang sangat ketakutan ketika isu demo 04 November  2016,pasalnya yang menyeruhkan demo adalah FPI.Hanya sebagai ingatan kita atas sebagian kejadian yang terjadi di republik ini disaat FPI sudah turun kejala ada kemungkinan besar ada ada saja keributan dijalanan .Tunggu punya tunggu ternyata perkiraan saya meleset dan aksi meraka tanpa ada kerusuhan yang berarti meski pada malamnya terjadi insiden yang patut kita sesalkan .
Saya coba menganalisa perubahan ini  :
Mengingat aksi damai yang melibatakan sebegitu banyaknya umat maka ini cara terbaik yang dilakukan untuk memenangkan hati umat "aksi damai " dan pada titik ini FPI memenangkan aksi ini
FPI maju dengan berbagai elemen masyarakat yang tampak begitu nyata adalah para politikus ataupun para pesaing politik /lawan tanding Ahok .Mungkin mereka mengambil bagian dalam acara damai ini hanya untuk mempertegas peryataan mereka bahwa mereka tidak suka seorang Ahok  yang membuat FPI pun berfikir realistis seandainya terjadi kerusuhan yang besar maka mungkin nama FPI akan bisa runtuh.Maka FPI mengambil cara yang lain daripada yang lain atau bisa dikatakan yang bereaksi adalah FPI kenapa  dapat untungnya adalah orang lain.
Aksi 4 Novenber ini merupakan unjuk kekuatan besar yang nantinya akan berkembang ke Pilpres 2019.FPI tentunya sangat berhitung dengan kekuatan parpol yang mungkin akan menjadi sahabat baiknya di 2019.
Meski saya berbeda keyakinan serta berbeda pandangan politik dengan FPI tapi yang bisa saya katakan pada gerakan 4 November 2016 yang menjadi pemenangnya adalah FPI dan para politikus yang mengambil bagian dalam gerekan ini hanya mendapat mimbar gratisan untuk berorasi .Bagi FPI mungkin tidak terlalu masalah dengan nama Ahok tapi untuk pesaing politik Ahok adalah sesuatu keharusan untuk menumbangkan Ahok dengan kata lain "mumpung ada masa besar yang berdemo maka sekalian saja kita ikutan "
Sambil minum kopi saya sempat bertanya pada televisi yang ada didepan  mejaku : pada kemana kekuatan yang selama mendukung Ahok  dan hanya PDIP dengan Bu Megawati yang berani angkat bicara .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H