Mohon tunggu...
Hadi Rahman
Hadi Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator - Mahasiswa Pendidikan Universitas Islam Syekh Yusuf

Kemampuanmu yang kecil tidak menjadi penghalang bagi impian mu yang besar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai Pendidikan Yang Berkualitas Sebagai Entitas Kebudayaan Masyarakat

11 Januari 2025   11:00 Diperbarui: 11 Januari 2025   10:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Proses dalam Pendidikan adalah memanusiakan manusia dalam bentuk manusia yang dewasa. Maka dari itu Pendidikan adalah akar atau instrument yang dapat mempengaruhi perubahan baik masyarakat, agama, budaya bangsa dan negara. Saat ini banyak dari kalangan Masyarakat maupun peserta didik yang belum mengenal dan memahami dengan kebudayaan sosial. Kebudayaan sosial memiliki ciri khas yang berbeda-beda yakni budaya positif dan negatif yang terdampak pada globalisasi. Beberapa kebudayaan positif yakni adalah gotong royong, toleransi, kesadaran lingkungan, kepedulian sosial dan Pendidikan. Sedangkan budaya negatif adalah diskriminasi, korupsi, kekerasan, individualis berlebihan dan penyebaran hoaks.

          Berdasarkan dari data Komnas Perempuan, jenis kekerasan yang paling banyak terjadi di Indonesia pada tahun 2023 adalah kekerasan psikis yaitu sebanyak 3.498 atau 41,55%. diikuti dengan kekerasan psikis sebesar 2.081 atau 24,71 %, kekerasan seksual sebesar 2.078 atau 24,69% dan kekerasan ekonomi sebesar 762 atau 9,05%. Hal ini terjadi salah satunya karena kurangnya Pendidikan dan kebudayaan sosial yang menurun sehingga degradasi moral pun meningkat.

          Nilai-nilai Pendidikan mencakup banyak hal yakni religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, mengahargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan merupakan peran yang sangat penting terutama dalam kebudayaan sosial masyarakat. Dalam pengimplementasian nilai-nilai pendidikan ini dapat merealisasikan kehidupan budaya yang damai dan berintegritas.

            Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak yang mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

          Menurut Ki Hajar Dewantara dalam pengertian pendidikan merupakan suatu tuntuntan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, dan dalam maksud lain pendidikan menuntun segala kekuatan kodray yang ada pada anak- anak intu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setingi-tingginya.

Tujuan pendidikan adalah untuk membina kemampuan siswa agar menajdi pribadi yang menerima dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, terpelajar, cakap, imajinatif, bebas dan menjadi penduduk yang bermartabat dan berwawasan.

Metode pendidikan yang berkualitas melibatkan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran dan keterlibatan siswa. Berikut beberapa metode yang dapat dianggap berkualitas:

  1. Siswa terlibat dalam proyek nyata yang relevan dengan kehidupan mereka, memungkinkan mereka untuk belajar melalui pengalaman praktis.
  2. Mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, berbagi ide, dan memecahkan masalah secara kolektif, yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi.
  3. Menyesuaikan metode pengajaran dan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan setiap siswa untuk memastikan semua siswa mendapatkan dukungan yang sesuai.
  4. Melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar melalui diskusi, simulasi, atau kegiatan interaktif yang memacu keterlibatan dan pemahaman yang lebih dalam.
  5. Menggunakan alat dan sumber daya digital untuk mendukung pembelajaran, seperti video pembelajaran, aplikasi pendidikan, dan platform online.
  6. Mengedepankan peran siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui eksplorasi, refleksi, dan pengalaman langsung.
  7. Memberikan umpan balik yang terus-menerus selama proses belajar, bukan hanya pada akhir penilaian, untuk membantu siswa memahami kemajuan mereka.
  8. Mengajarkan keterampilan kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi yang penting untuk menghadapi tantangan masa depan.

          Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan, kualitas dan berguna bagi masyarakat. Nilai meruapakan kualitas suatu hal itu disukai, diingikan, dihargai, berguna dan dapat membuat orang yang menghayati menjadi bermartabat. Nilai sangat berhubungan dengan hal-hal kebaikan, kebijakan dan keluhuran budi serta menjadi sesuatu yang dijunjung tinggi, dihargai serta dikerja oleh semua orang sehinggan memiliki kepuasa dan merasa menjadi manusia sebenarnya.

          Oleh karena itu, hal yang paling inti dalam kepribadian mnusia adalah nilai. Nilai dan pendidikan merupakah hubungan yang erat, karena pada dasarnya menjelaskan bahwasannya nilai selalu berkaitan dengan pendidikan. Nilai merupakan jantung dari pendidikan.

          Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakatnya yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan, karena hanya sedikit tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat yang tidak perlu dibiasakan dengan belajar yaitu hanya beberapa tindakan naluri, tindakan reflex, tindakan akibat proses fisiologi atau kelakukan mambabi buta.

          Menurut koentjaraningrat mengklasifikasikan bawah kebudayan terbagi dalam tiga bentuk yakni 1) wujud kebudayaan sebagai bentuk komplek dari iede, gagasa, nilai, norma, peraturan dan sebagainya, 2) wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, 3) wujud kebudyaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun