Salah satu topik yang mayoritas diajarkan kepada sales adalah cara mengidentifikasi calon customer, apakah tipe Kolerik, Plagmatis, Sanguin, atau Melankolis. Setelah diidentifikasi lalu umumnya sales diminta untuk tahu cara menangani mereka berdasarkan tipe kepribadian. Percayalah pada saya, hanya sedikit sales yang mampu menghafalkan semuanya itu. Saya pun pernah mengalaminya, dan kini saya punya metode lebih praktis dalam mengidentifikasi pelanggan. Metode ini tidak teoritis namun praktis digunakan saat membutuhkan identifikasi dengan cepat. Murid saya banyak yang saya tularkan dan berhasil.
Sales adalah orang lapangan, mereka yang langsung terjun menghadapi berbagai karakter dari para calon pembeli. Merekalah sebenarnya yang paham peralatan perang apa yang mereka butuhkan. Tapi seringkali mereka tidak berani mengatakan kebutuhan sebenarnya kepada tim HRD karena sungkan maupun segan. Tidak semua sales berani bertemu dengan HRD, bahkan kadang ada sales yang begitu gemetar ketika ada panggilan dari HRD meskipun sebenarnya mereka tidak melakukan kesalahan apa-apa.Â
Problem lainnya adalah mereka tidak paham bagaimana mengkomunikasikan kebutuhan mereka dengan istilah yang orang lain bisa pahami kepada tim HRD. Sebagai seorang sales dan trainer saya sudah paham apa saja kebutuhan mereka, namun saya harus melakukan penyelidikan dengan menjadi "Tamu Misterius" sebelum menyusun materi training untuk sebuah perusahaan yang membeli jasa saya.
4. Materi tidak menyesuaikan tuntutan perkembangan jaman
Jaman sudah berubah banyak, namun tanpa disadari kita masih menerapkan skema lama dalam bekerja. Seorang sales bertanya kepada saya "Bagaimana cara mengatasi kehabisan nama calon prospek?". Sebenarnya sales tidak perlu bingung dengan mencari calon prospek jika mereka merubah cara mereka bekerja dengan mengkombinasikan teknologi dan advertising. Dengan teknologi dan advertising, orang yang mencari produk akan bisa menemukan kita dengan mudah. Ada beragam cara dalam memanfaatkan teknologi mulai dari yang berbayar hingga yang gratis. Setiap metode punya aspek kelemahannya masing-masing.
5. Salah memilih trainer / pembicara / pengajar
Saya beberapa kali melihat tim HRD hanya terpatok pada portfolio pembicara seperti perusahaan mana saja yang pernah dilatih. Sebenarnya yang jauh lebih penting dari itu adalah kemampuan pembicara dalam men-delivery materi ajar kepada peserta dan sejauh mana pengalaman pribadi dari pembicara dalam melakukan penjualan dan produk apa yang dijual oleh pembicara tersebut. Kenapa itu begitu penting? karena beda barang yang dijual beda strategi menjualnya. Saya menemukan begitu banyak orang yang hanya beli buku, membaca dan mengklaim dirinya pembicara hebat tanpa memiliki background yang kuat. Bagaimana mungkin orang yang tidak pernah ke kota Jakarta mampu mengajarkan cara mencapai kota Jakarta?
5 hal kesalahan umum ini seringkali tidak disadari oleh pihak HRD karena memang bukan latar belakang mereka di bidang sales. Jika anda sebagai seorang HRD dan tidak pernah melakukan salah satu dari 5 kesalahan ini, maka Anda adalah HRD yang hebat. Ada begitu banyak HRD lain yang masih kurang paham problem utama dari masalah yang dihadapi sales karena mereka bukanlah memiliki latar belakang sales.
Apabila menurut Anda tulisan ini berguna bagi orang lain, silahkan dibagikan dengan mencantumkan sumbernya yaitu www.bestmotivatorindonesia.com
Apabila Anda membutuhkan jasa pembicara atau trainer untuk melatih tim sales Anda, Anda dapat menghubungi saya melalui whatsapp ke 0822 3000 1000 atau telepon ke 0852 3023 9928. Terima kasih