Mohon tunggu...
bestaluzy zamkhsyari
bestaluzy zamkhsyari Mohon Tunggu... -

UIN SUNAN KALIJAGA,ILMU KOMUNIKASI 2015

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Krisis Moral Calon Penerus Bangsa

20 September 2015   18:55 Diperbarui: 20 September 2015   19:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Globlisasi, suatu hal yang cukup untuk menjalaskan apa yang sedang terjadi saat ini. Globalisasi mau tak mau kita pasti terlibat didalamnya. Di zaman ini globalisasi juga memiliki banyak hal yang menguntungkan seperti kemajuan perkembangan teknologi, informasi, dan transportasi yang membuat dunia ini semakin “mengecil”, hidup semakin mudah dengan adnya alat – alat canggih dan alat – alat yang semakin ‘’wow” seperti televise layar sentuh, smartphone, AC yang dapat membuat suatu ruangan menjadi sejuk seketika, dan masih banyak lagi yang lain. Namun dalam globalisasi juga memiliki dampak yang negative seperti budaya barat yang kurang baik, sikap individualism, sikap acuh tak acuh, pergaulan bebas, dan juga menurunya moral seseorang.
Krisis moral atau menurunya moral seseoarang merupakan hal yang menjadi problematika akut yang terjadi di abad 21 sekarang ini. Perkambangan zaman yang negative seperti ini dapat membuat manusisa hanya sibuk dengana dunia mereka sendiri. Contohnya, seorang bapak yang terlalu sering sibuk dengan pekerjaanya, ibu yang sering berkumpul dan hanya untuk sekeder bergosip, dan lupa memberikan pendidikan nilai moral pada diri anak – anak mereka dan jarang sekali mau untuk ikut bergotong royong. Mau ikut gotong royong pun hanya jika di beri suatu imbalan. Sangat berbeda dengan orang zaman dahulu yang selalu bergotong royong tanpa harus diberi imbalan dan tidak lupa untuk selalu memberikan pendidikan nilai moral dan etika pada diri anask – anak mereka.

   Anak – anak zaman sekarang cenderung sering keluar rumah bahkan terkadang pulang hingga larut malam dan beralasan orang tua mereka juga sering pulang malam , cra bicara mereka juga mulai tidak sopan , sering kali ucapan yang keluar dari mulut mereka nama – nama dari “penghuni kebun binatang”. Sikap yang cenderung ugal – ugalan, coret – coret tidak karuan, mabuk – mabukan , hingga pesta seks.mereka seakan akan tak butuh surga , tak ingat dosa , dan tak takut neraka . Sering kita melihat mereka mengenakan pakaian tetapi seperti telanjang berkeliaran tak tahu malu dan merasa pakaian tersebut bagus dan cocok bagi mereka , mereka seolah – olah tak peduli apakah pakaian yang mereka kenakan sudah melenceng dari norma asusila atau tidak . Bahkan sekarang anak – anak kecil yang biasanya menghabiskan waktu merek dengan bermain – main bersamateman , kini mereka sudah mengetahui apa itu pacaran , seks , dan hal – hal yang biassanya hanya diketahui oleh orang – orang dewasa saja .

   Hal –hal tersebut terjadi mungkin karena kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua mereka, dan menyebabkan waktu senggang yang mereka miliki di habiskan untuk berfoya – foya dan melakukan hal yang tidak berguna . Berikut ini ada beberapa tips untuk “ bertahan hidup “ dalam krisis moral di zaman yang seperti sekarang ini :
1. Selalu menggunakan waktu luang untuk mengerjakan seuatu hal yang positif. Waktu luang dan fikiran yang kosong adalah dua hal yang paling rawan untuk di masuki oleh hal – hal yang bersifat negative .
2. Bergaul dan pintar – pintar dalam memilih teman. Ada hadits yang mengatakan “jika kamu berteman dengan tukang minyak wangi, maka kamu akan kecipratan wanginya. Dan apabila kamu berteman dengan seorang pandai besi, maka kamu akan mendapat bara apinya”. Hadits ini mengandung pesan bahwasanya teman dapat mempengaruhi sifat dan kepribadian seseorang .
3. Dan yang terakhir adlah selalu ingat bahwasanya segala perbuatan yang kita lakukan akan selalu diketahui dan di awasi oleh Allah SWT. Karena segala perbuatan kita akan di catat dan di mintai pertanggung jawabanya kelak di akhirat sana .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun