Mohon tunggu...
Besse Herdiana
Besse Herdiana Mohon Tunggu... Dosen - Its me

Saya perempuan yang selalu gagal menghibur diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Film

Konstruksi Cinta yang Menyebalkan dari "More Than Friends"

17 November 2020   09:59 Diperbarui: 31 Juli 2024   14:58 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa bagian paling perih dari mencintai? Pada bagian mana dari cinta yang belum melukaimu? Bagaimana rasanya dalam hubungan pacaran selama 10 tahun tanpa kejelasan? 

Bagaimana konstruksi sosial menempatkan perempuan  lajang di tengah umur yang sudah tidak muda lagi? Beberapa pertanyaan ini adalah sebuah misteri yang ingin diungkap  Jo Seung Hee  dalam dramanya yang berjudul "More than Friends". 

Drama yang ditulis oleh Jo Seung Hee ini masih sementara tayang on going di salah satu stasiun televisi korea JTBC. Apa bagian paling perih dari mencintai? 

Kutipan judul sajak-sajak dari Aslan Abidin ini sepertinya saya menemukan jawabannya setelah menamatkan 10 episode pertama dari drama ini, dan jawabannya adalah mencintai orang yang sama selama bertahun-tahun tanpa bisa memilikinya.

Beberapa tahun saya pernah memutuskan untuk tidak lagi kecanduan dengan drama,  More than  Friends adalah drama kedua yang benar-benar saya nikmati setelah dunia paralel dari The King Eternal Monarchi yang dari segi substansi isi, cerita More than Friends lebih menang banyak. 

Meskipun saya penyuka genre romansa tetapi saya akan lebih tertarik pada film ataupun drama yang berhubungan dengan sastra dan seni, dan saya menemukannya di "more than friends"

Drama ini mengisahkan tentang Le soo yang seorang fotografer dan Woo Yeon yang seorangs penulis kaligrafi dan beberapa tokoh tambahan lainnya, teman perempuan Woo Yeon yang jaksa dan pekerja kantoran dengan ekonomi pas-pasan. 

Dari ketiga karakter yang dihadirkan oleh Jo Seung Hee saya melihatnya sebagai sebuah cerita yang kompleks seperti halnya ketika saya membaca fiksi (novel), meskipun biasanya kadang kita akan merasa kecewa pada beberapa fiksi yang kemudian divisualkan dalam bentuk film sebab ada beberapa detail cerita yang kemudian hilang.

"Pemeluk Kenangan" mungkin adalah diksi yang cocok untuk menggambarkan sosok perempuan yang bernama Kyung Woo Yeon dalam drama ini, betapa dia menyukai Le Soo selama 10 tahun lamanya dengan dua kali penolakan. 

Dari sini memberikan gambaran bahwa batas antara kesetian dan kebodohan begitu dekat. Memilih menyukai orang dalam rentang waktu yang lama meskipun sudah ditolak berkali-kali memangnya apa yang diharapkan? 

Hubungan yang tidak memiliki arah dan masa depan atau yang biasa diistilahkan dengan toxic relationship atau dalam istiah lain friendzone. Menyukai tidak berarti harus merampas kemerdekaan kita untuk bahagia, cinta mestinya dikonstruksi sebagai bentuk kebebasan bukan menciptakan penjara seperti yang di sebut oleh Satre dan pasangan kekasihnya Simon.

Sebagai penonton sekaligus penikmat beberapa dari kita akan mengeluarkan sumpah serapah, betapa kita begitu membenci dan menghakimi si tokoh laki-laki yang selalu menarik ulur dan si tokoh perempuan yang dengan bodohnya selalu merasa kebingungan akan perasaannya hingga mengabaikan orang baru yang selalu datang menawarkan dunia baru, katakanlah sebuah konstruksi cinta yang menyebalkan. Pada sisi yang lain saya melihatnya sebagai suatu keberhasilan bagi penulis naskah ketika mampu mangaduk-aduk emosi penonton.\

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun