text-align:center;line-height:150%">Akhirnya hari ini kita sudah
mendapat Presiden-Wakil Presiden baru dilantiknya Jokowi-JK tadi pagi oleh MPR.
Lebih istimewa lagi adegan Prabowo yang memberikan hormat kepada Jokowi ketika
namanya disebut di pidato Presiden yang baru dilantik. Ini seperti sambungan
pertemuan keduanya beberapa hari lalu yang hangat dan saling menghormati.Di TV
kita lihat juga akrabnya Megawati (Presiden ke 5) dengan BJ Habibie (Presiden
ke 3). Prabowo bersalaman dengan Megawati dan juga Megawati bersalaman dengan
Ani Yudhoyono. SBY pun Bahasa badannya sinkron kita lihat dengan Jokowi.
justify;line-height:150%">
justify;line-height:150%">Semuanya jadi seperti perayaan besar
demokrasi di Indonesia setelah masa kampanye Pilpres yang sangat berkutub. Satu
keluarga bisa saling berantem karena beda pendapat untuk capres yang didukung.
Belum lagi berbagai black campaign
yang tersebar yang sudah menjurus kasar dan fitnah terhadap kedua calon.
Ditambah lagi akhir-akhir ini kita disuguhi sinetron-sinetron politik Gedung
Senayan antara Koalisi Merah Putih (KMP) dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
justify;line-height:150%">
justify;line-height:150%">Acara pelantikan tadi seharusnya
dijadikan momentum positif oleh semua kubu pendukung. Baik yang dukung Jokowi
maupun yang dukung Prabowo. Sayangnya di social
media kayaknya masih ada yang berusaha nyinyir. Ada yang nyinyir ke SBY,
Prabowo, Megawati, juga Jokowi. Tampaknya masih ada yang belum bisa legowo
terima hasil Pilpres 2014.
justify;line-height:150%">
justify;line-height:150%">Lucunya yang belum legowo malah para
pendukung dan bukan tokoh-tokohnya. Semua tokoh utama sudah salaman, saling
memberikan hormat, saling mengucapkan terimakasih, saling menitipkan pesan
supaya Indonesia bersatu dan kita bisa move
on membesarkan Indonesia. Sayang banget pendukung para tokoh-tokoh itu
malah belum move on. Pendukung
Jokowi, pendukung Prabowo, pendukung SBY, pendukung Megawati ayo move on. Kampanye sudah selesai dan
sekarang waktunya kerja. Pemimpin kalian saja sudah move on, kenapa kalian belum?
justify;line-height:150%">
mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-fareast-font-family:Calibri;mso-fareast-theme-font:
minor-latin;mso-hansi-theme-font:minor-latin;mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;mso-ansi-language:EN-US;mso-fareast-language:
EN-US;mso-bidi-language:AR-SA">Tinggikan tokoh pimpinan kalian tanpa harus
menjatuhkan yang lain. Itulah demokrasi yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H