Keterampilan Berpikir Analitis: Mengajarkan peserta didik untuk memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, memahami hubungan antar bagian, dan menarik kesimpulan yang logis.
4. Metode Pengajaran
Kasus Studi: Menggunakan studi kasus untuk membiasakan peserta didik dengan situasi nyata yang memerlukan pemecahan masalah dan analisis mendalam.
Diskusi Kritis: Mendorong diskusi kelompok untuk mengeksplorasi berbagai sudut pandang dan solusi terhadap masalah.
Simulasi dan Role-Playing: Menggunakan simulasi untuk meniru situasi nyata dan membantu peserta didik berlatih keterampilan berpikir dalam konteks yang realistis.
5. Evaluasi dan Penilaian
Penilaian Formatif: Melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai kemajuan peserta didik dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Penilaian Sumatif: Mengukur pencapaian hasil akhir dan efektivitas dari pelatihan yang diberikan.
6. Fasilitator yang Kompeten
Peran Fasilitator: Memastikan bahwa pengajaran dan pelatihan dilakukan oleh fasilitator yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam bidang berpikir tinggi.
7. Penerapan Konteks Nyata