Mohon tunggu...
Beryl Lumenta
Beryl Lumenta Mohon Tunggu... Guru - Belajar menulis

Husband, father, teacher, friend, in that particulair order

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Ayah bagi Anak Perempuan

27 Oktober 2020   12:38 Diperbarui: 27 Oktober 2020   12:50 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika bahasa kasih putri anda adalah pemberian hadiah, jangan lupa membawakannya hadiah kecil sepulang dari kantor. Tidak harus sesuatu yang berharga, ingat, bukan hadiahnya yang penting, tetapi tindakan anda memberi hadiah, itulah yang lebih penting bagi putri anda. Jika bahasa kasihnya adalah sentuhan, jangan sungkan untuk memeluk atau bahkan sekedar menepuk pundaknya.

Ketiga, jangan ragu untuk meminta maaf ketika anda menyakiti perasaan putri anda. Semakin sering kita berinteraksi dengan anak-anak kita, semakin besar juga kemungkinan kita menyakiti perasaannya. Saat hal itu terjadi, jangan ragu meminta maaf. Hal itu tidak akan menjatuhkan harga diri anda dihadapannya, justru sebaliknya, anda akan mendapat rasa hormat anak-anak anda, khususnya putri anda. Ingat, anak perempuan cenderung lebih halus dan peka perasaannya dibanding anak laki-laki.

Terkadang kekuatiran seorang ayah adalah ketika putrinya memilih suami yang "salah". Namun percayalah, jika anda menjalin relasi yang baik dengan putri anda, suaminya akan memiliki sifat yang kurang lebih sama dengan anda. Jadi tunggu apalagi? Segera jalin relasi yang baik dengan putri anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun