Secara umum, laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan baik dari segi fisik, sifat, pola pikir, minat, dan pengambilan keputusan. Laki-laki cenderung lebih kuat secara fisik, lebih agresif, lebih mengutamakan fakta dan logika dalam mengambil keputusan, cenderung berfokus pada satu hal di satu saat, dan cenderung lebih tertarik interaksi mekanis.Â
Perempuan, di lain sisi, cenderung lebih unggul secara verbal, lebih toleran dan rela berkorban, lebih mengutamakan perasaan dalam pengambilan keputusan, dan cenderung tertarik kepada interaksi sosial.
Secara biologis, laki-laki dan perempuan juga memiliki peran yang berbeda. Peran laki-laki lebih cenderung kepada penyedia dan pelindung, itulah sebabnya laki-laki cenderung memiliki karakter agresif, dan kuat secara fisik. Sementara karakter toleran dan rela berkorban pada perempuan, memungkinkan mereka mengandung, dan membesarkan anak dengan baik. Mengapa kita membicarakan perbedaan-perbedaan ini? Karena hal tersebut tentu berpengaruh pada peran laki-laki dan perempuan dalam mendidik dan membesarkan anak.
Seringkali ketika kita berbicara mengenai parenting, ibu mengambil peran yang sangat besar, sampai kadang-kadang peran ayah terlupakan. Padahal kehadiran ayah sangat diperlukan dalam medidik dan membesarkan anak. Tak kurang dari mantan Presiden Amerika, Barrack Obama, mengatakan bahwa ayah memiliki peran sentral dalam mendidik dan membesarkan anak. Ayah dan Ibu saling melengkapi peran orang tua dalam mendidik anak.
Tidak dapat dipungkiri peran ayah bagi anak laki-laki, karena dari ayahlah anak laki-laki belajar menjadi laki-laki. Pertanyaannya, bagaimanakah peran ayah dalam kehidupan anak perempuannya?
Seperti dijelaskan di atas, laki-laki dan perempuan memiliki beberapa perbedaan, yang berpengaruh dalam cara mereka berinteraksi dengan sesamanya dan juga dengan lawan jenisnya. Peran ayah sangat diperlukan dalam mendidik anak perempuan, sehingga anak perempuan dapat berinteraksi dengan baik dengan lawan jenisnya.Â
Ayah juga membantu anak perempuannya memahami lawan jenisnya dengan baik. Perempuan cenderung lebih peka perasaannya, dari ayahnya, ia akan belajar menyeimbangkan perasaan dengan logika berpikirnya, sehingga ia dapat membuat keputusan-keputusan penting dalam hidupnya dengan baik. Seorang ayah memberi kebebasan lebih bagi putrinya untuk berani mengambil resiko, menerima konsekuensi dari keputusannya, sambil tetap menyediakan pundaknya untuk tempat bersandar ketika putrinya gagal.
Relasi ayah-anak perempuan adalah relasi yang kompleks, tapi sangat penting bagi perkembangan sang anak. Relasi ini akan menentukan gambaran dalam diri sang anak perempuan tentang laki-laki secara umum.Â
Relasi yang tidak harmonis akan menimbulkan gambaran yang negatif dalam diri anak perempuan tentang laki-laki, demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu perlu dijalin relasi yang harmonis antara ayah dengan anak perempuannya. Berikut ini beberapa tips praktis yang dapat kita lakukan:
Pertama, luangkan waktu, idealnya seminggu sekali, untuk beraktifitas berdua saja dengan putri anda. Kalau anda memiliki lebih dari satu anak, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri, karena anda harus meluangkan waktu untuk masing-masing anak anda secara individu. Cari tahu apa kegiatan favorit putri anda, dan jangan kuatir, terkadang kegiatan bukan hal yang penting, tetapi kebersamaanlah yang lebih utama. Warisan yang paling bermakna yang dapat kta berikan kepada putri kita adalah kenangan yang indah. Ciptakanlah sebanyak mungkin hal-hal yang akan dikenangnya seumur hidupnya.
Ada 5 bahasa kasih yang dimiliki setiap orang. Biasanya ada satu atau beberapa yang lebih dominan dalam diri seseorang dibanding yang lainnya. Bahasa kasih itu adalah : pemberian hadiah, kata-kata pujian, sentuhan, waktu berkualitas, dan tindakan melayani. Cari tahu apa bahasa kasih putri anda, dan sering-seringlah menunjukkann kasih sayang anda dengan bahasa yang paling dimengerti.Â