Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Catatan 30 Tahun Bantu Penerbitan Prangko Indonesia

14 Oktober 2024   15:57 Diperbarui: 14 Oktober 2024   16:14 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul muka dan belakang buku "Kisah-kisah di Balik Prangko". (Foto: Ruang Aksara Media)

Tahun 2024 ini genaplah 30 tahun saya membantu penerbitan prangko Indonesia. Semuanya bermula pada 1993, ketika saya mulai bergabung dengan Tim Nasional Pertimbangan Prangko dan Filateli. Tim ini adalah badan di bawah Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel), Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi RI. Keberadaan badan tersebut adalah untuk membantu Pemerintah dalam menyusun dan menetapkan penerbitan prangko di Indonesia.

Sekadar informasi tambahan untuk lebih memberikan pencerahan kepada pembaca, prangko diterbitkan oleh Pemerintah, dalam hal ini Ditjen Postel (kemudian nama instansi tersebut berubah, tetapi masih setingkat Direktorat Jenderal). Sementara pihak Perum Pos dan Giro yang kemudian berubah nama menjadi PT Pos Indonesia adalah sebagai operator yang menjual dan mendistribusikan prangko-prangko yang telah diterbitkan.

Keanggotaan badan itu sendiri terdiri dari berbagai orang yang mewakili instansi dan keahlian tertentu. Ada yang mewakili pihak Pemerintah, ada yang mewakili pihak PT Pos Indonesia, perwakilan dari instansi pemerintah lain yang dianggap perlu, perwakilan percetakan prangko, perwakilan filatelis (kolektor prangko dan bend apos lainnya), desainer prangko, dan banyak lagi. Termasuk yang mewakili penulis atau wartawan yang biasa ikut mempublikasikan mengenai prangko Indonesia.

Pada awal 1993, seorang anggota tim yang mewakili unsur penulis/wartawan filateli mengundurkan diri. Saya lalu ditunjuk oleh Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), di mana saat itu saya menjadi pengurus yang membidangi Hubungan Masyarakat (Humas), untuk menjadi anggota tim. Pada saat itu, saya juga masih bekerja sebagai wartawan di sebuah media massa cetak nasional, dan banyak memberitakan tentang prangko serta berbagai aktivitas filateli lainnya.

Walaupun telah menjadi anggota tim sejak 1993, tetapi saya baru resmi -- dengan dikeluarkan Surat Keputusan yang berisikan daftar anggota tim -- pada awal 1994. Maka, bila dihitung sejak 1994, pada tahun ini genap 30 tahun saya membantu penerbitan prangko Indonesia.

Sempat berganti nama beberapa kali dan sempat pula berganti induk Kementerian, badan tersebut kini dinamakan Kelompok Kerja Nasional Pertimbangan Prangko disingkat Pokjanas Prangko yang berada di bawah Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Banyak suka dan duka selama menjadi anggota tim tersebut. Namun, tentu saja lebih banyak suka dan kebahagiaan, bisa membantu memberikan masukan untuk penerbitan prangko Indonesia. Hal itulah yang menyebabkan saya kemudian menyusun buku berjudul Kisah-kisah di Balik Prangko, dengan subjudul "Catatan 30 Tahun Membantu Penerbitan Prangko Indonesia".

Buku setebal lebih dari 160 halaman itu, juga memuat beberapa halaman berwarna berisi foto sejumlah benda filateli yang terkait dengan tulisan-tulisan dalam buku tersebut. Buku tersebut sendiri diterbitkan oleh penerbit Ruang Aksara Media dengan ISBN 978-623-8403-56-1. Penerbitannya dilakukan pada awal Oktober 2024, sekaligus menyambut peringatan 150 tahun Universal Postal Union atau Uni Pos Sedunia, lembaga dunia yang mengurusi perposan.

Dalam buku tersebut saya menuliskan sejumlah hal terkait aktivitas sebagai anggota tim. Demikian pula perkenalan saya dengan prangko dan filateli, serta keikutsertaan saya dalam pameran-pameran filateli, baik di dalam dan luar negeri.

Perlu Diperbaiki dan Diperinci

Saat buku tersebut terbit, tentu saja saya merasa senang. Namun, masih ada beberapa hal yang belum sempat saya masukkan dalam buku tersebut. Misalnya, kisah di balik penerbitan prangko ketika Indonesia menjadi Juara Thomas Cup dan Uber Cup sekaligus yang terbit pada 1994. Terutama mengenai desain sosok pemain yang tampil pada prangko tersebut.

Demikian pula beberapa kisah di balik terbitnya sejumlah prangko flora dan fauna Indonesia. Ada pula kisah lain tentang prangko dengan tema seni budaya, yang belum sempat saya utarakan kisahnya. Bahkan, ada beberapa tulisan yang sudah masuk di dalam buku itu, tampaknya ada pula yang perlu diperbaiki dan diperinci, agar informasi yang menjadi lebih jelas.

Bahkan, mengenai cover (sampul) buku yang sudah terbit itu, tampaknya belum jelas saya ungkapkan. Sampul buku itu adalah benda filateli bergambar sketsa Ibu Tien Soeharto berseragam Pramuka. Pembuatnya adalah Mayen TNI (Purn) Syaukat Banjaransari, yang pernah menjadi Sekretaris Militer Presiden Soeharto. Almarhum memang merupakan seorang pelukis yang cukup terkenal. Semasa hidupnya, ketika sudah pensiun dari pekerjaannya, beliau beberapa kali memamerkan karya-karya lukis, baik di dalam maupun di luar negeri.

Sketsa wajah Ibu Tien Soeharto berseragam Pramuka dibuat Syaukat di atas selembar karton penutup boks makanan ketika sedang rapat di Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Syaukat pernah menjadi Sekretaris Jenderal Kwarnas, sedangkan Ibu Tien pernah menjadi Wakil Ketua Kwarnas. Sketsa tersebut dikerjakan Syaukat beberapa saat setelah Ibu Tien meninggal dunia.

Beberapa saat kemudian, saya menjadi salah satu pengusul prangko Ibu Tien Soeharto, yang kemudian diterbitkan oleh Pemerintah RI. Kisah mengenai penerbitan prangko itu juga saya muat di dalam buku Kisah-kisah di Balik Prangko.  Buku tersebut diberikan kata sambutan oleh Corporate Secretary PT Pos Indonesia, Tata Sugiarta, yang telah saya kenal sejak lama ketika beliau menjabat di divisi filateli PT Pos Indonesia.

Menyerahkan buku
Menyerahkan buku "Kisah-kisah di Balik Prangko" kepada Dr. H. Fadli Zon, SS, MSc. (Foto: koleksi pribadi)

Jadi, inilah buku yang sudah terbit. Buku yang kemudian disambut hangat para filatelis dan pencinta literasi umumnya. Saya berkesempatan memberikan buku tersebut kepada Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (yang dulu bernama Perkumpulan Filatelis Indonesia), Dr. H. Fadli Zon, SS, MSc. Beliau menyambut gembira terbitnya buku tersebut dan sempat mengatakan, "Bagus ada penerbitan buku-buku (filateli) seperti ini."

Ucapan itu menyebabkan saya berpikir, bukan tak mungkin akan terbit lagi buku sejenis lainnya di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun