Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buku Pramuka sebagai Cenderamata

24 Agustus 2024   17:55 Diperbarui: 24 Agustus 2024   18:01 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua buku terbitan Kwarnas. (Foto: Koleksi Pribadi)

Sementara dari Indonesia sendiri baru bergabung beberapa tahun kemudian. Anggota Gerakan Pramuka yang pertama kali bergabung adalah Pembina Pramuka yang berada di KBRI Singapura, Muhammad Rahmad, dengan nomor anggota 172. Selanjutnya, Berthold Sinaulan (nomor anggota 250), Rio Ashadi (282), Alfian Amura (340), Ari Wijanarko (387), Putri Rizky Dian Lestari (390), Mimiyami Lubis (391), Richard Hamdany (392), Bambang Kurniawan (393), Hendry Risjawan (394), dan banyak lagi. Dari 14.232 anggota ATAS di seluruh dunia, tercatat lebih dari 5.000 anggota berasal dari Indonesia. Berarti Gerakan Pramuka Indonesia menyumbangkan hampir 30 persen dari keseluruhan anggota ATAS.

Banyaknya jumlah anggota ATAS dari Indonesia itulah yang juga menyebabkan Simon Rhee datang ke Indonesia. Dia didampingi Sonny Seung-su Kim, anggota ATAS dengan nomor 62. Pada kesempatan pertemuan di Jakarta sebelum kepulangan Simon dan Sonny ke Korea Selatan, Kak Berthold Sinaulan menyerahkan kedua buku terbitan Kwarnas tersebut. Di dalam buku-buku yang diserahkan itu juga ada tulisan dan foto-foto tentang Pramuka Garuda dan sejarahnya di Indonesia.

Bagian dalam buku yang berisikan sejarah dan foto-foto terkait Pramuka Garuda. (Foto: koleksi pribadi)
Bagian dalam buku yang berisikan sejarah dan foto-foto terkait Pramuka Garuda. (Foto: koleksi pribadi)

Sementara, Simon juga menyerahkan cenderamata berupa sejumlah memorabilia kepanduan yang dibawanya. Termasuk badge khususnya sebagai Camp Chief (Ketua Perkemahan) Jambore Kepanduan Sedunia ke-25 di Korea Selatan pada 1 sampai 12 Agustus 2023. Badge tersebut termasuk langka, karena merupakan badge dari seorang pimpinan perkemahan yang mengkoordinir lebih dari 40.000 peserta Jambore.

Badge khusus dari Simon Rhee. (Foto: koleksi pribadi)
Badge khusus dari Simon Rhee. (Foto: koleksi pribadi)

Pertemuan tersebut ditutup dengan kesepakatan untuk menyusun buku peringatan 20 tahun ATAS. Untuk sementara, rencana judul buku itu adalah Twenty Years of Raising Brotherhood. Sementara ketika menulis artikel ini, terbersit pula rencana judul lainnya, misalnya Twenty Years of Soaring Eagles. Ini baru rencana awal, yang kemungkinan besar dapat berubah lagi judulnya nanti.  Semoga buku tersebut dapat terbit pada waktunya dan dapat diluncurkan pada HUT ke-20 ATAS tanggal 10 Desember 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun